​Gus Im Mukasyafah? Tahu Saat Bu Sinta Mau Kecelakaan | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

​Gus Im Mukasyafah? Tahu Saat Bu Sinta Nuriyah Mau Kecelakaan

Editor: MMA
Selasa, 04 Agustus 2020 19:36 WIB

KH. Hasyim Wahid (Gus Im). foto: ist.

“Mama di mana,” tanya Gus Im mencari tahu keberadaan Bu Sinta, seperti ditirukan Yenny.

“Saya jawab bahwa Mama sudah berangkat keluar rumah. Om Iim langsung berucap: waduh! dengan wajah sedih,” kata Yenny.

Ternyata kepanikan dan kesedihan Gus Im itu suatu isyarat bahwa Bu Sinta bakal mengalami kecelakaan.

“Siangnya kami mendengar kabar Mama dan Eyang Solichah kecelakaan mobil yang akhirnya membuat Mama lumpuh sampai sekarang,” tutur Yenny. 

Misteri Gus Im juga diceritakan Jimmy S Harianto, mantan Redaktur Kompas. Gus Im dan Jimmy sama-sama penggemar dunia perkerisan. Menurut Jimmy, suatu saat Gus Im tiba-tiba datang ke kantornya. Gus Im “memaksa” membeli Tombak Nenggala milik Jimmy. Ternyata Tombak itu menjadi cermin pemimpin negeri ini.

yang partainya PKB hanya meraih 12 persen pada Pemilu 1999, mengalahkan Megawati di Pilpres. Padahal pemimpin partai pemenang pemilu (PDIP Perjuangan) ini menang di pemilu 33 persen. Lha kok di sidang MPR, yang didaulat Poros Tengah ini menang 60 suara, 373 lawan Megawati 313 suara!,” tulis Jimmy.

Begitu juga ketika akan jatuh. Gus Im sudah tahu. “Suatu ketika Gus Im bermuka muram, mendung dan bertutur, “sedang tidak sependapat dengan “suheng” nih..,” gerutu Gus Im. Menurut Jimmy, suheng atau Guru Besar adalah sebutan jika Gus Im menunjuk , abangnya.

Ternyata jatuh dan diganti Megawati.

Begitu juga tentang prahara Mei 1998. Menurut Jimmy, sebelum tahun 1988, tiba-tiba Gus Im menitipkan banyak sekali senjata tradisional: anak panah dari Papua, pedang, tombak dan segala macam senjata tajam di sebuah pojokan ruang tamu rumah kontrakan Zainal, ahli warangan asal Madura.

“Kebiasaan. Gus Im selalu “meramalkan” situasi politik melalui tosan aji, kepada teman-teman perkerisan, tidaklah asing,” tulis Jimmy di Kompasiana.

Dan ternyata, tulis Jimmy, “….beberapa bulan setelah titipan berbagai senjata itu, terjadilah kerusuhan Mei 1998 yang mengerikan itu.” (MMA)  

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video