Wali Kota Kediri Ikuti Launching Virtual Gerakan 26 Juta Masker se-Jatim
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Muji Harjita
Jumat, 07 Agustus 2020 21:37 WIB
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pemakaian masker yang tepat menjadi cara efektif untuk mencegah dan menekan penyebaran virus Covid-19. Untuk itulah, gerakan launching 26 juta masker dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Hal ini mengingat Provinsi Jawa Timur menyumbang kasus terkonfirmasi positif Covid-19 paling banyak se-Indonesia.
Gerakan Nasional Indonesia bermasker ini merupakan program pemerintah pusat yang dicanangkan oleh Kementerian Dalam Negeri. Launching Gerakan 26 Juta Masker se-Provinsi Jawa Timur ini diselenggarakan secara virtual dan diikuti oleh 38 kepala daerah beserta ketua TP PKK kabupaten/kota, Jumat (7/8).
BACA JUGA:
Pemkot Kediri Undang 50 Guru UKS Ikuti Bimtek
Dinas Pendidikan Kota Kediri Masifkan Sosialisasi Sambut PPDB 2024, Ini Alur Pendaftaran Siswa Baru
Ini yang Dilakukan Pemkot Kediri saat Peringati Hari Hipertensi Sedunia
Halal Bihalal Bersama PGRI Kota Kediri, Pj Zanariah Ungkap Komitmen Pemkot di Bidang Pendidikan
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar sangat mengapresiasi gerakan Indonesia Bermasker dan Jatim Bermasker. Karena Pemerintah Kota Kediri sejak awal juga terus menggelorakan atau mengedukasi masyarakat pentingnya bermasker di era pandemi covid-19 ini dan menjaga jarak.
"Kami tentu akan terus bekerja sama dengan seluruh lapisan masyarakat khususnya PKK, TNI, Polri untuk terus mengedukasi masyarakat akan pentingnya dan mesti wajib menggunakan masker di Kota Kediri serta menjaga jarak yang aman," kata mas Abu, sapaan wali kota.
Menurutnya, dalam waktu dekat dan ini juga sudah dilakukan oleh PKK yaitu mengadakan gerakan pembagian masker di Dasa Wisma ke rumah-rumah. "Selain itu juga dengan seluruh jajaran di pemerintah kota maupun TNI-Polri juga sudah terbiasa membagikan masker khususnya di tempat-tempat keramaian seperti di pasar, mall, jalan juga kita lakukan," jelasnya.
"Mudah-mudahan gerakan ini juga akan memperkecil resiko penularan dan penyebaran virus covid-19 ini," sambungnya.