Beredar Video Yel-yel 'Hancurkan Risma', Banteng Ketaton: Kami Cinta Damai
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: M Didi Rosadi
Jumat, 27 November 2020 22:54 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Beredar video dari warga yang mengenakan kaos Banteng Ketaton Surabaya menyanyikan yel-yel 'Hancurkan Risma'. Yel-yel tersebut sebagai bentuk sakit hati dan perlawanan para kader PDI Perjuangan (disebut Banteng) yang menilai Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma, sebagai pemecah belah PDIP.
"Yel-yel yang kami kumandangkan sebagai bentuk rasa kekecewaan kami dari banteng-banteng PDI Perjuangan terhadap kesewenang-wenangnya Risma," ujar Ketua Banteng Ketaton Surabaya Sri Mulyono Herlambang kepada wartawan di Posko Gotong Royong PDI Perjuangan, Jalan Bulak Banteng Kidul, Surabaya, Jumat (27/11/20).
BACA JUGA:
Meriah! PDIP Surabaya Long March Daftarkan Bacaleg ke KPU
Tiga Kader PDI Perjuangan Terima Penghargaan PWI Jatim, SSC: Mereka Layak
PDIP Kota Surabaya Tanggapi Wacana Pemekaran Daerah Pemilihan pada Pemilu 2024
Bawaslu Kota Surabaya Serahkan Laporan Hasil Pengawasan Pilkada 2020 ke Pemkot dan DPRD
Herlambang menegaskan, sikap politik Banteng Ketaton Surabaya di Pemilihan Wali Kota Surabaya 2020 sama yang disampaikan oleh Mas Seno (kakak kandung Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana) yaitu, melawan Tri Rismaharini, putranya Fuad, serta Eri-Armudji.
"Banteng-banteng Ketaton tidak melakukan perlawanan kepada Ketua Umum dan DPP PDI Perjuangan. Tapi Banteng-Banteng Ketaton melawan terhadap kepentingan Risma, anaknya Risma-Fuad, dan paslon Eri-Armudji," tegasnya.
"Saya tegaskan lagi, Banteng Ketaton tidak ingin menghancurkan secara fisik Kota Surabaya. Kita cinta damai. Surabaya harus aman, damai, maju kotane, makmur wargane. Tapi yang ingin kita hancurkan adalah arogansi Risma dan oligarki politik Bu Risma," terangnya.
Mantan jurnalis televisi ini menambahkan, Banteng Ketaton Surabaya melakukan perlawanan terhadap Risma, Fuad, Eri, karena ingin menyelematkan partai dan sejarah PDI Perjuangan di Kota Surabaya. "Karena ada upaya Risma dengan oligarki politiknya untuk menguasai PDI Perjuangan," tegasnya.
Dalam kesempatan ini, Herlambang juga membantah jika ada kadrun-kadrun yang menyusup untuk melakukan perlawanan terhadap Tri Rismaharini.
Simak berita selengkapnya ...