Program Wali Kota Kediri Tembus Top 30 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Jawa Timur 2021
Editor: Rohman
Wartawan: Muji Harjita
Kamis, 07 Oktober 2021 20:37 WIB
KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - English Massive (Emas) menjadi salah satu nominator TOP 30 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) Jawa Timur 2021. Program yang digagas oleh Wali Kota Kediri ini akan menjalani tahap presentasi dan wawancara mulai tanggal 5-13 Oktober 2021.
Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, menjelaskan bahwa Program Emas dibuat karena masih terbatasnya akses belajar bahasa asing. Padahal, bahasa asing menjadi alat komunikasi yang efektif untuk bersaing secara global di era industri 4.0 dan pentingnya peningkatan sumber daya manusia.
BACA JUGA:
Berlangsung Meriah, Pj Gubernur Jatim Berangkatkan Peserta SOMA Nite Run di Kota Mojokerto
Koordinasi Reviu Masterplan Smart City, Diskominfo Kota Kediri Undang Tim Pelaksana dari Setiap OPD
Kediri Jadi Kota dengan Inflasi Terendah di Jawa Timur pada April 2024, Zanariah Sampaikan Apresiasi
Zanariah Terima LHP LKPD 2023, Kota Kediri Pertahankan Opini WTP 10 Kali Beruntun
“Kelas-kelas Emas diselenggarakan di fasilitas umum maupun rumah warga. Peran dan keterlibatan masyarakat adalah menjadi penanggung jawab spot. Materi yang diberikan berfokus pada speaking skill dengan metode yang fun didampingi oleh tutor terpilih yang telah dibina secara khusus dan intensif,” ujarnya di Balai Kota Kediri, Kamis (7/10).
Menurut dia, dinas pendidikan yang menjadi leading sector dalam program ini membentuk tim untuk merancang konsep pembelajaran hingga menyeleksi tutor-tutor. Emas juga terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa batasan usia, latar belakang sosial, serta tanpa batasan waktu dan tempat.
"Fasilitas sertifikat lomba yang diakui Dinas Pendidikan Kota Kediri untuk PPDB jalur prestasi juga menjadi nilai tambah tersendiri," tuturnya.
Ia memaparkan, Emas juga memaksimalkan platform sosial media sebagai sarana pembelajaran, sehingga kelas tetap berjalan di masa pandemi Covid-19. Selain itu, dengan membuka kompetisi bahasa Inggris secara nasional diharapkan dapat meningkatkan daya saing partisipan.