Khilafah Proyek Politik Inggris? Ini Alasan Hizbut Tahrir Bolehkan Cium Cewek Bukan Muhrim

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Prof. Dr. K.H. Imam Ghazali Said, M.A. mengungkapkan bahwa upaya menghidupkan sistem pemerintahan khilafah adalah fatamorgana. Tapi Hizbut Tahrir ngotot mau mendirikan khilafah. “Khilafah yang sudah ambruk mau dikembalikan,” kata Kiai Imam Ghazali Said dalam program Gergeran Bersama Kiai di TV BANGSA atau bangsaonline TV yang dipandu M Mas’ud Adnan.

Menurut Kiai Imam Ghazali Said, Hizbut Tahrir didirikan oleh Syaikh Taqiuddin An-Nabhani pada 1952 atau 1953. Taqiuddin kecewa karena negara-negara Arab menganut system nasionalisme dan terpecah menjadi negara-negara kecil sehingga negara Barat kemudian mendirikan negara Israel.

“Negara Israel itu kan beridiri tahun 1948,” kata Kiai Imam Ghazali yang pernah kuliah di Universitas Al-Azhar Mesir dan Universias Khortum di Sudan.

Jadi, tegas Kiai Imam Ghazali, Taqiuddin menilai bahwa gara-gara nasionalisme inilah negara Arab bercerai berai sehingga negara Barat kemudian bisa mendirikan negara Israel.

Karena itu Taqiuddin lalu mendirikan Partai Hizbut Tahrir. “Hizbut Tahrir adalah ekspresi kekecewaan,“ tegas guru besar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya itu.

Tapi anehnya, kata Kiai Imam Ghazali, partai Hizbut Tahrir itu tak mau menerima sistem kepartaian. “Jadi partai yang tak mau menerima sistem kepartaian. Partai itu kan hanya ada pada sistem demokrasi,” tegasnya. Tapi Hizbut Tahrir menolak keras demokrasi.

“Ini anehnya,” kata Kiai Imam Ghazali sambil tertawa.

Meski demikian, kata Kiai Imam Ghazali, Taiquddin sadar bahwa untuk mendirikan khilafah itu perlu dukungan global. Karena itu berbagai stategi dilakukan, termasuk menghalalkan segala cara. Misalnya memperbolehkan seorang laki-laki mencium cewek bukan muhrimnya.

Yang mengejutkan, ternyata Hizbut Tahrir juga tak lepas dari permainan politik global.

Loh? “Embahnya Hizbut Tahrir itu kan Inggris,” kata Kiai Imam Ghazali. Lagi-lagi kiai asal Sampang Madura ini tertawa. Bahkan, menurut Imam Ghazali Said, sampai sekarang kantor Hizbut Tahrir ada di London Inggris. Jadi bisa dipastikan bahwa Hizbut Tahrir dapat fasilitas dari Inggris.

Menurut dia, semua ini tak lepas dari upaya global untuk mempermainkan umat Islam agar tak pernah selesai secara internal.

Benarkah? Berarti Hizbut Tahrir hanyalah pion yang dipermainkan Inggris dan negara sekuler lainnnya? Silakan tonton dialog M Mas’ud Adnan dengan Kiai Imam Ghazali Said di bangsaonline TV yang disajikan di bawah ini. 

VIDEO TERKAIT