Permukiman Baru Meningkat Akibat Tol dan Bandara, Bappeda Gelar Konsultasi Publik Review RISPAM

Permukiman Baru Meningkat Akibat Tol dan Bandara, Bappeda Gelar Konsultasi Publik Review RISPAM Acara konsultasi publik review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) di ruang Kilisuci Balai Kota Kediri, Selasa, (11/1). foto: ist.

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pembangunan Bandara Dhoho Kediri dan Tol Kediri - Tulungagung sebagai salah satu sarana pendukungnya, membuat tren pembangunan permukiman baru di wilayah Kota Kediri meningkat.

Menyikapi hal itu, Pemkot Kediri melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) mengadakan konsultasi publik review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum () bertempat di ruang Kilisuci Balai Kota Kediri, Selasa (11/1).

Baca Juga: Sidak Pasar Jelang Nataru, DKPP Kota Kediri Pastikan Semua Produk Hewani Penuhi Standar ASUH

Kegiatan ini sesuai dengan amanat dari Peraturan Daerah (Perda) nomor 4 tahun 2019 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Bahwa, setiap perumahan yang dibangun harus menggunakan jaringan air dari perusahaan daerah air minum (PDAM).

"Perda tersebut yang kita jadikan pedoman sebagai perumusan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman ke depan," ucap Kepala Bappeda Kota Kediri, Chevi Ning Suyudi, Selasa (11/1).

Ia menjelaskan, review ini bertujuan mengidentifikasi kebutuhan air minum dan mengetahui capaian target pelayanan sistem penyediaan air minum (SPAM) di Kota Kediri. Melalui review , Pemkot Kediri mempunyai pedoman dalam merumuskan pengembangan sarana, prasarana air minum melalui program yang terpadu dan berkelanjutan.

Baca Juga: Upacara Peringatan Hari Bela Negara ke-76, Sekdakot Kediri Bacakan Pidato Presiden Prabowo

"Jadi kita akan menyampaikan sejauh mana proses penyediaan air bersih kita, lalu apa potensi dan keunggulan yang akan kita dorong nanti ke depan. Termasuk juga bagaimana antisipasi tantangan ke depan, karena Kota Kediri akan dilewati Tol Kediri - Tulungagung dan akan berdiri Bandara Dhoho Kediri yang jaraknya kurang lebih 6 Km dari Kota Kediri," tuturnya.

Menurut Chevy, adanya dua sarana transportasi berupa bandara dan tol telah akan menambah banyak kegiatan di wilayah Kota Kediri, termasuk permukiman baru.

"Untuk itu, kita undang perwakilan masyarakat dan stakeholder, sebagai bentuk perencanaan partisipatif di sektor penyediaan air minum," imbuhnya.

Baca Juga: Pemkot Kediri Apresiasi Wajib Pajak yang Tertib dan Taat

Ia mengungkapkan bahwa Pemkot Kediri telah menyusun review sejak 2021. Sedangkan kegiatan konsultasi publik kali ini, dilakukan untuk menyerap aspirasi OPD di lingkungan Pemkot Kediri dan stakeholder terkait.

"Agar kami mengetahui kekurangan dari dokumen yang kami susun ini sebagai acuan kerja kurang lebih untuk 5 tahun ke depan dalam hal penyediaan air minum di Kota Kediri," ungkap Chevy.

Dalam konsultasi publik tersebut, bappeda mengundang tim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya sebagai pemateri yang juga membantu menyusun .

Baca Juga: Sambut Nataru, Disperdagin Kota Kediri Tera Ulang SPBU

Selain itu, turut hadir beberapa OPD di lingkungan Pemkot Kediri, PDAM, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, Asosiasi Pengembang Perumahan seperti REI, Apersi dan Apernas, serta LSM yang bergerak di bidang lingkungan hidup. (uji/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO