Bangun Embung, Bupati Kediri Ingin Petani Tak Kesulitan Air saat Kemarau

Bangun Embung, Bupati Kediri Ingin Petani Tak Kesulitan Air saat Kemarau Embung yang terletak di Desa Kebonrojo, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri. foto: ist.

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) Kabupaten Kediri membangun embung di , Kecamatan Kepung, yang bisa dimanfaatkan sebagai penampungan air selama musim penghujan.

Pembangunan embung itu bagian dari program prioritas Hanindito Himawan Pramana untuk pengembangan agropolitan di wilayah Pare, Kandangan, Puncu, Kepung, atau yang biasa disebut Pakan Cupung. Daerah itu dikenal sebagai wilayah penghasil cabe di Kediri.

Baca Juga: Bagikan PTSL di Dua Desa, Pjs Bupati Kediri Imbau Warga Jaga Bidang Tanah Masing-Masing

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dispertabun Kabupaten Kediri Anang Widodo menjelaskan, bahwa konsep pembangunan embung itu untuk memanen air yang akan digunakan menambah kebutuhan air saat musim kemarau.

"Dengan pembangunan embung ini diharapkan mampu mengurangi cost biaya produksi, terutama kebutuhan air," katanya, Minggu (16/1).

Anang menerangkan, selama ini tiap musim kemarau petani di Desa Kebonrejo harus membeli air untuk menyiram tanaman. Adapun biaya yang dikeluarkan Rp 180 ribu per satu tangki ukuran 2.400 liter untuk sekali pengairan lahan seluas satu hektare.

Baca Juga: Pemkab Kediri Raih Penghargaan Terbaik Keterbukaan Informasi Publik

"Padahal dalam musim tanam cabe sampai 20 kali pengairan, sehingga total biaya pengairan sekitar Rp 3,6 juta untuk tiap hektarenya," terangnya.

Selain mengurangi biaya produksi, dengan adanya embung itu petani juga masih bisa menambah musim tanam sekira satu bulan. "Sebagai gambaran, selama ini, pada bulan Juni air sudah tidak mencukupi untuk budi daya. Adanya embung itu, sampai bulan Juli air diharapkan masih tersedia," ujarnya.

Embung yang dibangun di dataran tinggi itu memiliki ukuran panjang 60 meter dan lebar 13 meter. Debit air yang bisa ditampung sekitar 2.500 meter kubik dengan potensi terdampak area lahan sekitar 25 hektare. Mayoritas komoditas petani di area tersebut tanaman jenis hortikultura, seperti cabe, tomat, dan sayur.

Baca Juga: Hingga November 2024, Stok Daging Sapi di Kabupaten Kediri Surplus 2.736,7 Ton

Sementara itu, Kepala Bidang Prasarana Sarana dan Penyuluhan (PSP) Dispertabun Kabupaten Kediri, Arahayu Setyo Adi, menambahkan embung yang pembangunannya selesai akhir 2021 itu dibuat dengan pengerukan tanah, kemudian dilapisi menggunakan geomembran yang terbuat dari bahan sintetis.

"Tingkat kebocoran dan penguapan air menggunakan bahan geomembran ini juga rendah," jelasnya.

Pada tahun 2022 ini, akan dilakukan pipanisasi sejauh 2 kilometer yang diambilkan dari embung. Diharapkan penambahan pipanisasi itu mampu menambah cakupan luasan lahan yang bisa dialiri dari embung.

Baca Juga: Pjs Bupati Kediri Ikuti Senam Bareng Dinkes di Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60

"Kita rencana tahun ini juga akan membangun embung di Kampung Baru, Kepung," tukas Adi. (uji/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Peringatan Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1220 di Pendopo Panjalu Jayati':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO