Hadiri Musrenbangkel, Ketua DPRD Gresik Janji Perjuangkan Usulan Warga Terkait Penanganan Banjir

Hadiri Musrenbangkel, Ketua DPRD Gresik Janji Perjuangkan Usulan Warga Terkait Penanganan Banjir Ketua DPRD Gresik Much Abdul Qodir, Anggota FAP Didik Widodo, dan Camat Gresik Agung Endro Setyo Utomo saat menghadiri Musrenbangkel Sukorame. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Kelurahan Sukorame, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik menggelar musyawarah rencana pembangunan kelurahan (musrenbangkel) Tahun Anggaran 2023, di kantor kelurahan setempat, Senin (17/1/2022).

Musrenbangkel tersebut dihadiri langsung oleh Ketua DPRD Gresik, Much Abdul Qodir, Anggota Fraksi Amanat Pembangunan (FAP) Didik Widodo, Camat Gresik Agung Endro Setyo Utomo, serta para tokoh masyarakat, dan undangan lain.

Baca Juga: Dilanda Banjir Rob, Pemdes Banyutami Minta Dibangunkan Dam

Camat Gresik menyatakan, dalam musrenbangkel tersebut banyak usulan yang disampaikan warga agar diteruskan ke musrenbang tingkat kecamatan dan kabupaten. Antara lain, usulan normalisasi saluran air di wilayah perkotaan, khususnya di sepanjang Jalan Usman Sadar, Kecamatan Gresik.

"Warga minta agar saluran air di daerah mereka dinormalisasi, sebab saat hujan air meluber sehingga mengakibatkan banjir di gang 13," ungkap Agung Endro.

Warga juga minta agar pemerintah memperbaiki Kantor Kelurahan Sukorame, karena bangunan yang ada saat ini dinilai tak representatif.

Baca Juga: Kabel Utilitas Masih Semrawut Meski Ada Perda di Gresik

"Warga juga minta dukungan perintah untuk mewujudkan kampung wisata sebagai sentra buah markisa," sambungnya.

Usulan-usulan warga tersebut, kata Agung, akan dibahas di musrenbang tingkat kecamatan.

Sementara itu, Much Abdul Qodir, berjanji akan memperjuangkan usulan warga Sukorame untuk melakukan normalisasi dan membuat saluran air lebih layak untuk menangani banjir di wilayah kota.

Baca Juga: Jelang Tutup Tahun 2024, DPRD Gresik Paripurnakan Pembahasan 6 Raperda

Ia mengakui, saluran air sudah tak layak dan harus dibangun baru. Sebab, selain kecil, kondisinya juga dangkal. "Sudah bertahun-tahun tak dilakukan pengerukan atau pembersihan. Sementara debit air yang masuk lebih banyak dari kapasitas tampung saluran," ucap Abdul Qodir saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, Senin (17/1).

Menurutnya, saluran air di harus dibangun total dengan yang lebih besar. Untuk mewujudkan itu, hanya bisa dilakukan pada tahun 2023 mendatang.

"Kalau bisa di tahun ini (2022), mungkin lewat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) bisa dianggarkan. Kan masih ada anggaran dari BTT (bantuan tidak terduga) cukup besar. Mungkin nanti perencanaan bisa dimulai tahun ini," jelas Ketua DPC PKB Gresik ini.

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Gresik Minta Pemkab Mitigasi Banjir Kota

Abdul Qodir menjelaskan, bahwa pembangunan dan perbaikan infrasruktur seperti saluran sebenarnya sudah dianggarkan di kecamatan dan kelurahan. Namun, tak terserap lantaran tak ada sumber daya manusia (SDM) di kelurahan.

"Makanya, ke depan karena di kelurahan tak ada bantuan keuangan (BK) seperti di desa, maka diharapkan bisa lewat kelompok masyarakat (pokmas). Eman (sayang) banyak anggaran yang sudah dialokasikan tak terserap karena terbentur SDM. Kecamatan Gresik terbilang paling rendah serapannya," ungkapnya.

Ia juga akan menindaklanjuti aspirasi warga terkait pembangunan sentra pemasaran hasil budi daya buah markisa.

Baca Juga: Respons Wakil Ketua DPRD Gresik soal Banjir di Kawasan Kota

"Di Sukorame penghasil buah markisa. Warga di sana minta pemerintah bangun semisal anjang-anjang atau gapura kalau daerah tersebut sebagai sentra markisa, sehingga bisa dibuat rekreasi warga untuk memasarkan hasil budidaya," pungkasnya. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO