Tingkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat, Lapas Kelas II B Lamongan Munculkan Sejumlah Inovasi

Tingkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat, Lapas Kelas II B Lamongan Munculkan Sejumlah Inovasi Plt Kepala Lapas Lamongan, Mahrus, saat menggelar silaturahmi dan ngopi bareng bersama awak media.

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Lamongan terus berupaya melakukan terobosan dengan membuat inovasi dalam rangka memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Hal tersebut diungkapkan oleh Pelaksana tugas (Plt) Kepala , Mahrus, ketika menggelar silaturahmi dan ngopi bareng awak media.

Ia menuturkan, pihaknya memiliki target pada semester 1 untuk meningkatkan instansinya dari WBBM menjadi WBBK. Menurut dia, target ini didukung dengan sejumlah program atau inovasi-inovasi baru seiring berkembangnya zaman di .

"Kami melakukan beberapa peningkatan pelayanan antara lain peningkatan di beberapa fasilitas umum, layanan kirim makanan dan uang dari keluarga narapidana dengan pembayaran digital, informasi pengaduan dan remisi online. Dari pelayanan itu, Semuanya bisa dilakukan dengan transaski online. Ini sebagai komitmen kita dalam menciptakan iklim birokrasi yang bebas dari korupsi," ujarnya, Selasa (18/1).

Sementara itu, mengenai infrastruktur yang dimiliki Lapas Lamongan, saat ini diakui Mahrus masih diperlukan pengembangan lagi. Mengingat kondisi atau kapasitas telah overload atau berbanding terbalik dengan fasilitas yang seharus hanya ditempati 205 orang, kini ditempati 514 narapidana.

Namun, lanjut Mahrus, kebijakan Lapas Lamongan akhirnya memakai sistem bertahap kepada narapidana dalam menjalani hukuman selama di rumah tahanan. Dengan kapasitas yang overload, kebijakan Standar Pendekatan Perlakuan (SPP) diterapkan.

"Sosialisasi kepada warga binaan dan kepada pihak keluarga kita lakukan dengan sistem SPP. Artinya, para narapidana ini sangat berbeda-beda, warga binaan yang memiliki kesadaran untuk berubah mendapatkan perlakuan bertahap hingga Asimilasi atau pembauran ke masyarakat,"  paparnya.

Maka dari itu, kata Mahrus, beberapa tahapan perlakuan terhadap warga binaan lapas hingga asimilasi perlu sinergitas antara pemangku kepentingan (stakeholder) dan masyarakat. Ia menambahkan, tanggung jawab pihaknya bukan menjaga tahanan saja, namun memberikan edukasi dan keterampilan lainya.

"Para stakeholder dan masyarakat harus mendukung penuh dalam upaya kami terhadap warga binaan Lapas. Sehingga, beberapa tahapan terhadap warga binaan ini dapat berjalan dengan baik dan menghapus stigma buruk di masyarakat," kata Mahrus.

"Tentu outputnya adalah warga binaan kembali ke masyarakat dengan kesadaran berubah berperilaku baik, tidak mengulangi tindakan kriminal lagi. Syukur-syukur mampu memberikan kemanfaatan di masyarakat," tuturnya menambahkan. (qom/mar) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO