GRESIK, BANGSAONLINE.com - PT Semen Gresik yang merupakan unit usaha dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) berkomitmen mendukung pengembangan lingkungan dan ekonomi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama sekitar operasional perusahaan.
Komitmen tersebut diwujudkan dengan melakukan pemberdayaan kepada 361 petani sanggem di enam desa sekitar operasional Pabrik Rembang melalui program Semen Gresik Sahabat Petani (SGSP) yang dimulai sejak November 2021.
Baca Juga: Pengelolaan Lahan Pascatambang SIG di Tuban Raih Penghargaan Utama di ICAII 2024
Dalam program SGSP ini, Semen Gresik memberikan fasilitas lahan seluas 119,25 hektare untuk dikelola petani.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, menjelaskan program SGSP membuktikan bahwa kehadiran Semen Gresik memberikan banyak manfaat bagi masyarakat di sekitar Pabrik Rembang.
"Perusahaan juga melakukan pendampingan, memberi ilmu bagi petani untuk beralih ke pertanian modern agar hasil pertaniannya lebih maksimal," katanya.
Baca Juga: Kades Temaji Dilaporkan ke Polisi
Vita Mahreyni menambahkan, selain lahan garapan bagi petani, Semen Gresik juga memiliki fasilitas Edupark seluas 1,6 hektare yang bisa dimanfaatkan para petani untuk belajar.
"Edupark ini berkonsep pertanian dan peternakan terpadu. Di lokasi ini terdapat aneka hewan ternak, ikan, hingga ragam sayuran seperti bayam, kangkung, sawi, selada, kacang panjang, terong, hingga sereh yang telah dimanfaatkan baik dikonsumsi sendiri maupun dijual," paparnya.
Program SGSP ini disambut baik oleh salah satu petani dari Desa Tegaldowo, Sigit Sri Wahyudi. Ia merasa sangat terbantu, karena mendapat kesempatan bercocok tanam sehingga dapat menambah penghasilan keluarga.
Baca Juga: Majukan UMKM Binaan, SIG Pabrik Tuban Ajak Kolaborasi Anak Usaha
Menurutnya, kendala yang dihadapi oleh para petani selama ini adalah persoalan keterbatasan lahan yang dimiliki.
Bersama 194 petani lain dari Desa Tegaldowo, Timbrangan, dan Kajar, kini Sigit Sri Wahyudi mengelola lahan di kawasan tambang tanah liat Semen Gresik seluas 36 hektare untuk ditanami jagung, padi, dan ketela.
Menurutnya, selain fasilitas lahan, para petani juga mendapat bantuan bibit tanaman, pendampingan, pelatihan menanam, hingga perawatan tanaman.
Baca Juga: Tujuh Rumah tak Layak Huni di Tuban Direnovasi UPZ SIG
"Kami bersyukur dengan segala fasilitas yang diberikan perusaahaan. Hasil pertanian kami maksimal, kelompok kami baru saja melakukan panen raya, di mana setiap petani mampu memperoleh hasil hingga 2 ton jagung," jelas Sigit Sri Wahyudi.
Sementara itu, penasihat SGSP Achmad Achid dari Desa Timbrangan menyampaikan apresiasinya atas program SGSP dalam upaya meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen petani sanggem.
Menurutnya, aktivitas bisnis PT Semen Gresik telah menciptakan multiplier effect atau dampak ikutan bagi desa-desa sekitar seperti Timbrangan, Kajar, Tegaldowo, Pasucen, Kadiwono, dan Ngampel (Kabupaten Blora).
Baca Juga: UPZ SIG Pabrik Tuban Renovasi Sejumlah RTLH di Wilayah Operasional Perusahaan
"Dampak positifnya ada. Pengaruhnya langsung dirasakan. Semen Gresik itu membuat ekonomi dan kesejahteraan warga yang mayoritas petani itu meningkat. Indikatornya ada, salah satunya lantai rumah warga banyak yang berubah dari tanah menjadi keramik," katanya.
Diakuinya, sebuah perusahaan disebut peduli jika memiliki tiga program yang menyentuh langsung ke masyarakat, yaitu sosial ekonomi, sosial kemasyarakatan, dan pemberdayaan. Program itu ada semua pada PT Semen Gresik. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News