SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Industri yang beroperasi dalam Kawasan Industri Sidoarjo (KIS) di Kecamatan Jabon, Sidoarjo bakal menyerap 60 persen tenaga kerjanya dari warga Kecamatan Jabon.
Hal itu disepakati dalam nota kesepahaman (MoU) yang diteken oleh Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor, Kepala Dinas Tenaga Kerja Fenny Apridawati dan Direktur PT KIS, Eska Kanasut di Pendapa Kantor Kecamatan Jabon, Senin (7/3).
Baca Juga: NasDem Sidoarjo Salurkan 4.369 Beasiswa PIP Jalur Aspirasi
Pasca adanya MoU tersebut, selanjutnya pemkab Sidoarjo bakal menyiapkan tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan industri di KIS tersebut.Tahun ini, satu industri dalam KIS membutuhkan 500 tenaga kerja dari total kebutuhan 2.000 tenaga kerja.
Bupati Muhdlor memminta kepada warga Kecamatan Jabon agar peluang kerja sama ini tidak disia-siakan. Warga yang ingin mendapatkan pekerjaan diminta meningkatkan kompetensi dan mengasah ketrampilannya.
"Langkah ini upaya pemkab agar warga sekitar tidak hanya menjadi penonton tapi juga terlibat aktif dalam aktivitas ekonomi di kawasan industri Jabon tersebut," cetus Gus Muhdlor, panggilan karib Ahmad Muhdlor.
Baca Juga: Taman Tara Pagerwojo Rampung Dibangun, DLHK Sidoarjo: Jadi Tempat Bermain yang Nyaman
Ia menambahkan, Pemkab Sidoarjo juga menyiapkan balai latihan kerja khusus yang dibangun di KIS Jabon. Sehingga menurutnya tidak ada lagi nantiny pekerja yang tidak kompeten, karena sudah melalui proses pelatihan kompetensi dan ketrampilan.
"Maka dari itu tenaga kerja yang telah diberi kesempatan tersebut agar selalu meningkatkan kualitas kerja mereka," jelasnya.
Muhdlor juga mengingatkan kepada warga Jabon bila nantinya sudah bekerja di KIS, agar menjaga nama baik Pemkab Sidoarjo.
Baca Juga: Predator Anak Ditangkap di Sidoarjo
"Yang terpenting dua sisi jalan, warga sini tidak hanya jadi penonton tapi juga jadi pemain. Kemudian jadilah tuan rumah yang baik, tidak boleh seenaknya sendiri dalam bekerja," pintanya.
Direktur PT KIS, Eska Kanasut menambahkan, investor di KIS Jabon terus bertambah. Ia menjelaskan, awal tahun ini sudah ada pabrik galvalum yang butuh 500 tenaga kerja.
Eska memperkirakan perusahaan galvalum tersebut jika sudah beroperasi penuh akan menyerap 2.000 tenaga kerja baru. "Minimal 1.200 orang akan diambilkan dari warga Kecamatan Jabon. Kita prioritaskan lebih dulu. Sisanya, warga di luar Jabon dan masih warga Sidoarjo," jlentrehnya.
Baca Juga: Penasihat Hukum Terdakwa Kasus Pemotongan Insentif ASN BPPD Sidoarjo Minta APH Proses Pihak Terkait
Eska berharap, tenaga kerja yang masuk nanti tenaga kerja yang terampil atau siap kerja. "Secara bertahap perusahaan yang menempati kawasan industri Jabon tahun ini sudah mulai beroperasi, sekitar pertengahan tahun sudah trial (uji coba produksi)," terangnya.
Kepala Disnaker Sidoarjo Fenny Apridawati menguraikan, berdasar hasil pendataan dan analisis data bersama 72 relawan dan tim pusat kajian Sustainable Development Goals (SDGs) ITS, terdata sebanyak 3.404 atau 31,68 persen pengangguran terbuka yang tersebar di 14 desa di Kecamatan Jabon.
Menurut Fenny, data tersebut dikumpulkan dalam waktu lima hari dengan jenis data by name by address. "Dengan tingginya tingkat pengangguran terbuka ini, pemkab berupaya agar masyarakat Jabon bisa terserap dan bekerja di KIS Jabon," cetusnya. (sta/ian)
Baca Juga: Begini Pembelaan Gus Muhdlor dalam Sidang Korupsi Insentif ASN BPPD Sidoarjo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News