TUBAN, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Desa Dermawuharjo, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban, bakal memperketat akses keluar masuk Petilasan Empu Supo.
Hal tersebut dilakukan menyusul insiden tewasnya dua warga sekitar saat sedang melaksanakan ritual menjelang atau pascapanen beberapa hari lalu.
Baca Juga: Masyarakat Keluhkan Tingginya Denda Tilang yang Dijatuhkan PN Tuban, Tertinggi Rp750 ribu
Dua orang korban itu yakni Marsih (66) dan anaknya, Mariyanto (45). Keduanya tewas setelah menghirup belerang yang keluar dari Petilasan Empu Supo.
Kepala Desa Dermawuharjo, Junarso, mengatakan Petilasan Empu Supo memang sering digunakan warga melaksanakan beragam ritual.
"Dari dulu kepercayaan itu sudah berlangsung secara turun-temurun. Dulu sering ada binatang yang mati di area petilasan. Ya mungkin juga keracunan belerang," kata Kades Dermawuharjo, Junarso kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (24/3).
Baca Juga: Penyidik Satreskrim Polres Tuban Mulai Periksa Korban Dugaan Penggelapan Dana BMT AKS Bancar
Untuk itu, Junarso bakal memasang papan imbauan di area masuk petilasan sebagai tanda bahaya belerang. Pihaknya juga akan memperketat perizinan bagi warga yang akan melakukan ritual. Dengan begitu, masyarakat lebih waspada dan mengetahui bahaya bau belerang yang sangat menyengat.
"Mulai dari sekarang apabila ada yang mau melakukan ritual kami minta untuk izin dahulu kepada kepala desa, perangkat, atau ke juru kunci," tuturnya.
Baca Juga: Warga Resah Kawasan GOR Tuban Marak Aksi Maling Motor dan Helm
Sebelum terjadi insiden di petilasan, warga desa setempat leluasa memasuki petilasan untuk melaksanakan ritual. "Sejak dari dulu warga bebas melakukan ritual di Petilasan Empu Supo," lanjutnya.
Sementara itu, Kapolsek Grabagan Iptu Darwanto mengatakan, pihaknya telah memasang garis polisi di area Petilasan Empu Supo pascaadanya dua korban jiwa.
"Sementara ditutup. Selanjutnya akan dikoordinasikan dengan instansi terkait," kata Darwanto.
Baca Juga: Lewat Restorative Justice, Kejari Tuban Selesaikan Kasus Penganiayaan
Diberitakan sebelumnya, dua warga Desa Dermawuharjo, Marsih (66), dan anaknya, Mariyanto (45), tewas di Petilasan Empu Supo saat menggelar ritual menjelang panen. Keduanya diduga keracunan zat belerang yang keluar dari petilasan. (gun/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News