SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Dengan mewabahnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Jawa Timur, Camat Pragaan bersama Komandan Rayon Militer (Danramil) dan Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Prenduan meninjau langsung kesehatan sapi komunal di Desa Larangan Perreng dan Desa Jaddung, Kecamatan Pragaan.
PMK atau yang biasa dikenal dengan Foot and Mouth Disease (FMD) adalah jenis penyakit hewan menular akut yang berdampak terhadap ekonomi peternak. Adapun jenis hewan yang rentan terjangkit biasanya adalah hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing, domba, dan ruminansia lainnya.
Baca Juga: Budayawan Madura Sesalkan Oknum Guru SMAN 1 Arjasa Sumenep yang Jarang Ngajar Selama 2 Tahun
“Namun meski begitu, pemerintah memastikan penyakit ini tidak menular kepada manusia, melainkan hanya pada sesama hewan ternak saja," ujar Camat Pragaan Heru Cahyono kepada sejumlah awak media, Jumat (13/05/2022)
Dengan merujuk data Kementerian Pertanian, jumlah kasus hewan ternak yang terinfeksi PMK di Jawa Timur saat ini sudah sebanyak 3.205 ekor dengan kasus kematian mencapai 1,5 persen. Sementara kasus positif PMK di Aceh sebanyak 2.226 ekor dengan kasus kematian 1 ekor.
“Penyakit mulut dan kuku pada hewan ini menjangkiti hewan ternak dengan kuku terbelah seperti sapi, kambing, domba, dan babi. Penularannya melalui virus yang penyebarannya lewat udara atau airborne maupun kontak langsung,” tandasnya.
Baca Juga: Pemkab Sumenep Teken Kerja Sama Proyek APHT dengan PD Sumekar, Siap Operasikan Pabrik Rokok Terpadu
Disampaikan juga bahwa merasa penting untuk meninjau kesehatan ternak sapi di Kecamatan Pragaan, dan juga berupaya melakukan pengendalian sedini mungkin agar virus tersebut tidak terjadi mutasi yang meluas.
Adapun, kata Heru, ciri-ciri sapi yang terkena infeksi yaitu awalnya kaki sapi gemetaran, hingga tidak bisa menopang tubuhnya sendiri, suhu tubuh sapi panas, pada bagian mulut keluar air liur yang terus menerus dan terdapat luka seperti sariawan di mulut sapi.
“Dan sapi biasanya tidak mau makan untuk beberapa waktu dan apabila tewan itu mampu bertahan hidup, sapi atau hewan yang tejangkit bisa mati,” imbuhnya.
Baca Juga: Peringatan HGN 2024, Wabup Sumenep: Peran Guru sebagai Agen Pembelajaran dan Peradaban
Adapun tanda medis lainnya sapi jadi atau ternak tidak ada nafsu makan yang dibarengi dengan tubuh yang menggigil, suka menggosokkan bibir, menggertakan gigi, leleran mulut/mengeluarkan liur, suka menendangkan kakinya. (aln/ari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News