Disperta Bojonegoro Minta Petani Gunakan Pupuk Organik untuk Suburkan Tanah

Disperta Bojonegoro Minta Petani Gunakan Pupuk Organik untuk Suburkan Tanah Sejumlah petani saat panen. foto: dok. bangsaonline.com

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Para petani di sepanjang Bantaran mulai bulan Juni ini sudah persiapan musim tanam II tahun 2022. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan () setempat mengimbau para petani lebih cermat mengingat curah hujan yang masih terus turun.

Kepala Kabupaten  Helmy Elizabeth meminta para petani agar mengelola tanah dengan baik. Karena intensitas hujan yang masih tinggi dapat membuat tanah gembur dan membuat tanaman padi tidak dapat tumbuh normal.

"Para petani sekarang sudah mulai pintar. Misalnya ada yang memanfaatkan kotoran sapi atau kambing untuk dibuat pemupukan sebelum masa tanam. Juga bisa menggunakan pupuk organik yang sudah disubsidi oleh pemerintah. Itu juga penting untuk kesuburan tanah dan tanaman," ujar mantan kepala Dinas Sosial Kabupaten ini.

Selain pengelolaan tanah yang baik, dia juga meminta petani menggunakan benih yang bagus agar hasil panennya bagus. Selain itu, dia juga mengimbau kepada para petani apabila terjadi hama tikus, wereng atau hama lainnya, agar segera melapor kepada PPL di kecamatan masing-masing.

"Petani bisa mengajukan bantuan obat-obatan apabila terjadi hama seperti tikus ataupun wereng, tapi sifatnya stimulan. Untuk geropyokan tikus sebelum masa tanam tahun ini kami tidak ada program, tetapi tetap untuk pengendaliannya tim kami akan memantau," terang Helmy.

Dia menambahkan, secara teknis persiapan masa tanam II di beberapa kecamatan seperti Kanor, Baureno, Sumberejo, Balen dan lainnya ini tidak ada kendala. Para petani sudah menyesuaikan dengan pola tanam kebiasaan sebelumnya.

Sekadar diketahui, Kabupaten merupakan salah satu wilayah yang menjadi lumbung pangan di Provinsi Jawa Timur. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten meneyebutkan, produksi padi pada tahun 2021 sebesar 9,94 juta ton gabah kering giling (GKG) mengalami kenaikan sebanyak 363,9 ribu ton atau 3,79 persen dibandingkan tahun 2019 sebesar 9, 58 juta ton (GKG).

Jika dilihat dari produksi beras untuk konsumsi pangan penduduk Kabupaten , produksi beras pada tahun 2020 sebesar 5,71 juta ton, mengalami kenaikan sebanyak 208,87 ribu ton atau 5,79 persen dibandingkan 2019 yang sebesar 5,5 juta ton. (nur/ari)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Perahu Penyeberangan Tenggelam di Bengawan Solo, Belasan Warga Dilaporkan Hilang':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO