MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com – Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A., menegaskan bahwa penghapusan frasa Madrasah dalam UU Sisdiknas melukai hati bangsa Indonesia, terutama umat Islam.
“Penghapusan itu sangat melukai bangsa Indonesia, terutama umat Islam. Sebelumnya, Dirjen Kebudayaan juga telah menghapus pahlawan NU,” tegas Kiai Asep Saifuddin Chalim di depan Wakil Presiden Republik Indonesia Prof Dr KH Ma’ruf Amin saat menyampaikan sambutan pada Sarasehan dan Pengukuhan Pergunu hasil Kongres III di Masjid Kampus Institut KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto, Jawa Timur, Jumat (3/6/2022).
Baca Juga: Imam Suyono Terpilih Jadi Ketua KONI Kabupaten Mojokerto Periode 2024-2029
Hadir dalam acara itu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra (Gus Bara), dan pengurus Pergunu, serta para kiai se-Jawa Timur.
Penghapusan frasa Madrasah dalam UU Sisdiknas itu menjadi salah satu rekomendasi Kongres III Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) yang digelar pada 27 hingga 28 Mei 2022 di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojjokerto Jawa Timur.
Menurut Kiai Asep, ada dua rekomendasi penting dalam Kongres III Pergunu bertema “Guru Mulia, Membangun Peradaban Dunia” itu. “Soal LGBT dan penghapusan frasa Madrasah dalam UU Sisdiknas,” tegas pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto itu.
Baca Juga: Doakan Kelancaran Tugas Khofifah-Emil, Kiai Asep Undang Kiai-Kiai dari Berbagai Daerah Jatim
Kiai Asep mengaku akan terus berjuang untuk frasa Madrasah agar tercantum dalam UU Sisdiknas.
Kiai Asep bahkan mengaku akan segera ke Jakarta untuk menyampaikan rekomendasi Pergunu kepada Presiden, Mendikbudristek, Komisi VIII dan X DPR RI.
“Saya bersama pengurus pusat Pergunu akan secepatnya ke Jakarta,” kata Kiai Asep.
Baca Juga: Kiai Asep Beri Reward Peserta Tryout di Amanatul Ummah, Ada Uang hingga Koran Harian Bangsa
(Perserta Kongres III Pergunu di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto. Foto: MMA/ BANGSAONLINE.com)
Menurut dia, Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto sudah menunggu rekomendasi Pergunu. “Kata Pak Yandri, kalau draft UU Sisdiknas tidak mencantumkan frasa Madrasah, maka draft itu tidak layak disampaikan kepada DPR. Karena itu Pak Yandri menunggu rekomendasi Kongres Pergunu,” tegas Kiai Asep.
Baca Juga: Klaim Didukung 37 Cabor, Imam Sunyono Optimis Terpilih Ketua KONI Kabupaten Mojokerto
Yandri Susanto memang hadir dan menyampaikan sambutan pada Kongres III Pergunu yang digelar di Pondok Pesantren Amanatul Ummah pada 27-28 Mei 2022 lalu. Ia bahkan sempat dipuji Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa karena punya komitmen tinggi terhadap pendidikan Islam. Padahal, kata Khofifah, dapil Yandri Susanto bukan Jawa Timur, tapi Jawa Barat.
Seperti diberikan BANGSAONLINE.com, Wakil Presiden (Wapres) RI KH Ma'ruf Amin secara tegas mendukung rekomendasi Kongres III Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) yang di antaranya menolak LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender) dilegalkan.
Menurut Kiai Ma’ruf Amin, LGBT selain dilarang dalam ajaran Islam juga cermin dari cara berpikir yang menyimpang dan akhlak yang buruk.
Baca Juga: Gegara Mitos Politik dan Lawan Petahana, Gus Barra-dr Rizal Sempat Diramal Kalah
"Itu perilaku menyimpang. Perilaku seksual menyimpang," tegas Wapres Kiai Ma'ruf Amin saat menyampaikan pidato pada Sarasehan dan Pengukuhan Pergunu hasil Kongres III di Masjid Kampus Institut KH Abdul Chalim Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto, Jawa Timur, Jumat (3/6/2022).
Karena itu, menurut Kiai Ma’ruf Amin, Undang-Undang (UU) harus melarang LGBT dan jangan sampai mendapat legitimasi.
“Kalau pemerintah kan tinggal menjalankan (UU),” tegas mantan Rais Am Syuriah PBNU itu. Karena itu DPR – yang berwenang membuat UU - harus menolak.
Baca Juga: Raih 53,4 Persen di Pilbup Mojokerto 2024, Pasangan Mubarok Kalahkan Petahana
“Minimal DPR (harus menolak),” kata Kiai Ma’ruf Amin yang juga mantan ketua MUI Pusat.
Bahkan Kiai Ma’ruf Amin mempersilakan pengurus Pergunu datang ke Jakarta untuk menolak LGBT. “Pegunu datang semua. Bareng-bareng,” tegas kiai yang dikenal sebagai pakar ekonomi syariah itu.
Menjelang mengakhiri pidatonya, Wapres mengucapkan selamat pada Pengurus Pergunu hasil Kongres III.
Baca Juga: Ikfina, Cabup Incumbent Mojokerto Kalah, Gus Barra Persiapan Pidato Kemenangan
“Selamat atas pengukuhan pengurus Pergunu,” tegas Wapres Kiai Ma’ruf Amin sembari menegaskan bahwa dirinya mendukung rekomendasi Pergunu.
Wapres mengaku kagum terhadap Kiai Asep karena sangat kreatif. Menurut dia, Kiai Asep selalu melakukan perubahan untuk meningkatkan kualitas lembaga pendidikannya.
“Saya kagum pada Kiai Asep,” kata Kiai Ma’ruf Amin yang alumnus Pesantren Tebuireng Jombang.
Baca Juga: Warga Jatim Berjubel Hadiri Kampanye Terakhir Khofifah-Emil, Kiai Asep: Menang 70%
Wapres juga sempat menyinggung lirik mars Pergunu yang menyebut “Bangkitlah dari tidurmu yang panjang”. Menurut Wapres, Pergunu telah bangun dan banyak berkiprah untuk bangsa.
Wapres bahkan sangat mengapresiasi peran para guru. Menurut dia, kiai juga guru. “Kalau di NTB ustadz dan kiai itu disebut Tuan Guru,” kata Kiai Ma’ruf Amin.
Tugas guru, kata Kiai Ma’ruf Amin, sangat krusial dan berat.
Dia menegaskan bahwa sukses tidaknya generasi muda ke depan sangat tergantung guru. Kalau generasi muda sukses, berarti guru sukses dalam mendidik. Sebalik, jika generasi muda ke depan gagal berarti guru gagal dalam dalam mendidik mereka.
“Tantangan ke depan tidak semakin kecil, tapi makin berat,” katanya.
Merespons pernyataan tegas Wapres Kiai Ma’ruf Amin itu, Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA yang terpilih kembali sebagai Ketua Umum Pergunu pada Kongres III yang digelar pada 27-28 Mei 2022 lalu mengaku senang. Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto itu menyampaikan terima kasih kepada Wakil Presiden Kiai Ma’ruf Amin yang dengan tegas menolak LGBT.
“Memang rasional sekali yang menjadi rekomendasi kita (Pergunu). Terima kasih kepada beliau (Wapres). Mudah-mudahan Allah membalas sebaik-baiknya kepada beliau, kepada bangsa dan negara ini,” tegas Kiai Asep Saifuddin Chalim kepada HARIAN BANGSA seusai acara.
Menurut Kiai Asep, jangan sampai ada regulasi tentang LGBT, apalagi legitimasi terhadap perilaku seksual menyimpang itu. Karena LGBT, tegas Kiai Asep, tak sesuai dengan ajaran Islam dan budaya Indonesia.
“Tak pantas LGBT hidup di bumi Indonesia,” tegas putra KH Abdul Chalim Leuwimunding, salah satu kiai pendiri NU.
Sebelumnya, ketika menyampaikan sambutan di depan Wapres dan pengurus Pergunu, Kiai Asep lebih keras lagi. Mantan Ketua PCNU Kota Surabaya itu mengatakan bahwa LGBT lebih rendah dari pada binatang. Ia menyitir pernyataan KH Anwar Iskandar (Gus War) yang kini Wakil Rais Am Syuriah PBNU.
“Menurut Kiai Iskandar, LGBT itu lebih rendah dari sapi. Kenapa? Karena sapi tak ada yang LGBT,” kata Kiai Asep yang disambut tawa para kiai dan pengurus Pergunu yang memenuhi Masjid Kampus Institut KH Abdul Chalim.
“Berarti LGBT lebih rendah dari binatang,” tambah Kiai Asep.
Wapres Kiai Ma'ruf Amin berada di Jawa Timur sejak Kamis, 2 Juni 2022, dalam rangka kunjungan kerja. Hari ini, Sabtu (4/6/2022), jadwal Wapres mengunjungi Pesantren Tebuireng Jombang. Yaitu Halal Bihalal dan Temu Alumni Nasional Pesantren Teburieng.
Wapres juga akan ziarah ke makam Hadratussyaikh KHM Hasyim Asy'ari, KH A Wahid Hasyim, dan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Wapres juga akan mengunjungi Rumah Sakit Hasyim Asy'ari yang dibangun saat KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) mengasuh Pesantren Tebuireng.
Usai dari Tebuireng, Wapres dijadwalkan mengunjungi Pondok Pesantren Darul Ulum Peterongan Jombang. Lalu ke Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar dan juga ziarah ke makam KH Bisri Syansuri.
Dari Denanyar, Wapres menuju ke Universitas Wahab Hasbullah Tambak Beras sekaligus ziarah ke makam KH Abdul Wahab Hasbullah. (mma)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News