KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pemkab Kediri di bawah kepemimpinan Hanindhito Himawan Pramana bergerak cepat dalam menangani persoalan pembangunan jaringan listrik ke permukiman warga terdampak proyek bandara. Ia mendorong agar PLN melakukan percepatan pemasangan jaringan listrik ke permukiman baru di Dusun Ngolakan, Desa Cerme, Kecamatan Grogol.
Kepala Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Kediri, Dyah Saktiana, mengatakan bahwa pihaknya berkoordinasi dengan PLN wilayah Kediri, provinsi, bahkan sampai pusat. Hasil koordinasi dengan PLN juga disosialisasikan ke warga.
Baca Juga: Sambut Tahun Baru 2025, Pemkab Kediri akan Gelar Pesta Kembang Api di SLG dan Gunung Kelud
"Kita sudah dua kali sosialisasi, dan saat ini tiang listrik sudah masuk ke permukiman baru itu untuk dapat dilakukan pemasangan jaringan," ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima BANGSAONLINE.com, Selasa (13/6/2022).
"Untuk pembangunan jaringan listrik supaya masuk ke permukiman baru itu, sebelumnya masyarakat dibebani biaya sebagai bentuk investasi. Mereka menyanggupi membayar, karena berharap permukimannya teraliri listrik," tuturnya menambahkan.
Namun berdasarkan hasil koordinasi yang dilakukan dengan PLN, masyarakat ternyata tidak dibebani biaya atas penambahan jaringan listrik ke permukimannya. Ia berharap, proses pembangunan jaringan listrik segera selesai dalam waktu dekat.
Baca Juga: Viral Video Kajari Kabupaten Kediri Keluarkan Tembakan Peringatan ke Pengendara Motor
"Masyarakat tidak dibebani biaya, gratis, karena ini masuk program listrik desa," pungkasnya.
Lokasi baru itu ditempati sekitar 18 KK yang berasal dari Kecamatan Grogol, ada pula dari Kecamatan Tarokan. Permukiman baru itu bekas persawahan dan jauh dari jangkauan jaringan listrik.
Untuk mendapatkan penerangan, warga di sana harus mengandalkan genset (termasuk baterai). Kondisi semacam itu berlangsung bertahun-tahun, sehingga menjadi keluhan warga.
Baca Juga: Tanggulangi Banjir di Banyakan dan Grogol, DPUPR Kabupaten Kediri Normalisasi Sungai
Seorang warga bernama Putri Dwi Ratnasari melaporkan kondisi permukiman yang ditempati ke Bupati Kediri melalui aplikasi 'Halo Mas Bup'. Aduan juga disampaikan melalui sosial media.
"Hampir dua tahun pak tidak ada penerangan. Sekarang saya juga masih pelajar, jadi kesulitan saat mengerjakan tugas, kasihan banyak anak kecil juga di sini," tulisnya.
Dalam aduannya, ia mengungkapkan bahwa warga sudah beberapa kali mengajukan ke PLN untuk mendapatkan jaringan listrik, namun belum ada titik terang. Besar harapan warga supaya jaringan listrik bisa masuk ke permukiman. (kominfo)
Baca Juga: Banjir Banyakan Seret 3 Kendaraan, BPBD Kabupaten Kediri Siapkan Dapur Umum
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News