KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri mulai melakukan vaksinasi ke hewan ternak sapi dengan metode jemput bola. Tahap awal, ada 12 peternak sapi yang menjadi sasaran vaksinasi, Sabtu (25/6).
Kepala DKPP Kota Kediri Moh. Ridwan mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan 1 vial vaksin untuk disuntikkan ke 100 ekor sapi. Adapun sasaran sapi yang akan divaksin adalah yang masih sehat atau belum pernah terjangkit PMK.
Baca Juga: Sidak Pasar Jelang Nataru, DKPP Kota Kediri Pastikan Semua Produk Hewani Penuhi Standar ASUH
"Alhamdulillah, rata-rata untuk sapi perah di Kota Kediri masih aman. Makanya sebelum kena kita berikan vaksinasi lebih awal supaya nanti kekebalannya terbentuk dari awal," jelasnya.
Ridwan menjelaskan tiap ekor sapi akan mendapatkan tiga dosis suntikan vaksin. Dosis kedua akan diberikan satu bulan setelah dosis pertama.
"Sedangkan ntuk dosis ketiga kita berikan enam bulan berikutnya. Kita masih akan terus melakukan kegiatan ini sampai jatah 500 dosis kita habis dan kita targetkan selesai dalam waktu dua minggu," tuturnya.
Baca Juga: Geger Anggur Shine Muscat, Pemkot Kediri Gerak Cepat, Keliling Lakukan Rapid Tes, Ini Hasilnya
Ia menjelaskan, sapi perah perah akan diutamakan sebagai sasaran vaksinasi kali ini karena umumnya lebih lama berada di kandang daripada sapi potong. "Berbeda dengan sapi potong yang kadang baru divaksin sudah dijual," ujanya.
Dalam kesempatan ini, Ridwan juga menyampaikan efek samping dari vaksin PMK, meliputi berkurangnya nafsu makan dan minum, lemas, demam, dan lain sebagainya. Meskipun jarang terjadi, namun ia mengimbau agar peternak memperhatikan gejala-gejala tersebut.
Ia berharap adanya vaksinasi PMK mampu mewujudkan herd immunity bagi sapi perah dan sapi potong di Kota Kediri. Ridwan mengimbau para peternak tidak panik menghadapi virus PMK karena sapi yang terjangkit bisa disembuhkan.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Tinjau Kebun DKPP, Dukung Program Dalam Mencapai Ketahanan Pangan
"Keluhan sakit PMK karena yang paling rawan biasanya di kuku. Kalau di mulut biasanya sekitar 5 sampai 7 hari bisa sembuh. Sedangkan untuk kukunya paling cepat sembuh dalam waktu 21 hari, bahkan bisa sampai 3 bulan," ujarnya.
Ia berpesan juga kepada masyarakat agar segera melapork ke petugas terkait apabila mendapati hewan ternaknya terindikasi terjangkit virus PMK. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News