PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Badan Pertanahan Nasional (BPN) Pasuruan menargetkan 56.300 sertifikat PTSL rampung di tahun 2022. Namun hingga memasuki semester kedua, pelaksanaan PTSL baru tahapan sosialisasi. Belum ada satu pun sertifikat yang diserahkan pada warga.
Kondisi itu diakui disampaikan Sukardi, Kasubag Tata usaha BPN Pasuruan.
Baca Juga: Serahkan Sertifikat Elektronik, Menteri AHY Harap UMKM Pariwisata Terus Berkembang
"Sampai saat ini, anggaran dari Bank Dunia belum turun. Jadi sementara anggara yang disetujui masih tahapan sosialisasi PTSL," jelas Sukardi pada BANGSAONLINE.com di kantornya, Jl. Balai Kota Pasuruan, Sabtu (02/07/2022).
Kondisi itu sangat dilematis bagi BPN, karena sosialisasi sudah merata hampir di seluruh desa-desa di Pasuruan. Sukardi berharap, Menteri ATR/BPN segera memberikan surat tembusan ulang terkait kepastian pencairan anggaran. Sehingga BPN tingkat dua di daerah tidak menunggu lama.
Namun saat ditanya alokasi bantuan dari bank dunia untuk PTSL, Sukardi enggan menjawab.
Baca Juga: Sertifikat Ratusan Warga Tambaksari Dikembalikan, Tapi Ada yang Diambil Perangkat RT
Dalam kesempatan ini, pihaknya mengimbau kepada warga yang mengikuti PTSL, segera melengkapi administrasi dan dokumen, seperti patok tanah dan perlengkapan lainya.
"Dokumen surat, nama KTP, baik tanggal lahir dan alamatnya harus sesuai dengan KK," jelasnya.
Di samping telah melaksanakan sosialisasi, BPN saat ini juga melakukan lelang penyedia jasa ukur bidang tanah. Sambil menunggu lelang selesai, warga diimbau memasang patok tanda batas untuk memudahkan pengukuran.
Baca Juga: BPN Kabupaten Pasuruan Luncurkan Program Pelayanan Tanah Akhir Pekan
"Salah satu penghambat program PTSL itu biasanya dipasang patok. Di situ itu biasanya sering terjadi pro kontra antara pemilik lahan dengan tetangganya atau dengan saudra mereka sendiri," pungkas dia. (afa/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News