Perangkat dan Kerabat Kades Dapat Bagian, ​Bantuan Sapi Hibah di Jombang Dirasa Tak Tepat Sasaran

Perangkat dan Kerabat Kades Dapat Bagian, ​Bantuan Sapi Hibah di Jombang Dirasa Tak Tepat Sasaran Sapi bantuan parpol di kandang milik Suroto.

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Penyaluran bantuan hewan ternak berupa sapi dari salah satu partai politik (parpol) ke Gabungan Kelompok Tani () Desa Mentaos, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang dirasa tak tepat sasaran.

Pasalnya, informasi dari salah seorang sumber yang enggan disebut namanya itu mengatakan bahwa jika anak serta adik kepala desa setempat mendapatkan bantuan sapi yang seharusnya untuk Desa Mentaos.

Baca Juga: Dukung Ketahanan Pangan, Polsek Krian Bagikan Bibit Jagung dan Pupuk ke Gapoktan

"Iya, itu bantuan sapi dari parpol yang seharusnya untuk . Tapi (diduga) dibagikan ke kerabat Kepala Desa, adik Kades juga dapat kok," ujarnya, Rabu (20/07/2022).

Diungkapkan bahwa bantuan ternak sapi sebanyak 20 ekor juga diterima oleh perangkat desa. "Perangkat desa juga dapat bantuan sapi tersebut," imbuhnya.

Masih menurut sumber tadi, dirinya mengaku cukup menyesalkan kebijakan itu. Sebab, dinilai kerabat kades dan jajarannya tak pantas menerima bantuan ternak sapi tersebut.

Baca Juga: Gapoktan Sukodono Nyatakan Dukung Paslon SAE, Mas Iin Komitmen Berdayakan Petani

Tak hanya itu, penerima bantuan ternak sapi juga harus membayar uang sebesar Rp300 ribu per ekor. "Ada satu penerima yang mendapatkan dua ekor, jadi bayar ke oknum perangkat Rp600 ribu," tukasnya.

Terpisah, Kaur Kesra Desa Mentaos Suroto membenarkan jika adik kepala desa setempat menerima dua ekor sapi bantuan untuk gapoktan.

"Adiknya Pak Lurah dapat dua ekor (sapi bantuan). Saya juga dapat dua," ungkapnya.

Baca Juga: Kunjungi Gapoktan Mulyo Asri, Gubernur Khofifah Apresiasi Petani Ngawi

Dijelaskan Suroto, bantuan ternak sapi dari partai politik itu diajukan oleh Desa Mentaos pada tahun 2021 dan baru terealisasi pada awal tahun 2022.

"Pengajuan kalau gak salah tahun 2021, sempat macet (tidak terealisasi) karena ada permasalahan di penyedia sapi. Dan baru terealisasi pada awal tahun 2022, ada sekitar 20 ekor," tegasnya.

Diceritakan Suroto, saat pengajuan awal, penerima bantuan disuruh untuk membeli satu sampai dua ekor sapi menggunakan uang pribadi. Setelah terealisasi, uang untuk membeli sapi akan diganti.

Baca Juga: Tangkal Corona dan Hama Tikus, Gapoktan Sido Makmur Sidoarjo Gelar Tasyakuran

"Dulu katanya gini, beli sapi dulu pakai uang sendiri-sendiri nanti diganti. Sampai sekarang tidak terealisasi dan diganti, katanya orang penyedianya ganti," terangnya.

"Baru tahun ini bantuan sapi terealisasi. Jadi terlanjur beli sapi sendiri terus ketambahan dapat bantuan," tambah Suroto.

Saat ini, di kandang milik Suroto sendiri terlihat ada tujuh ekor sapi bantuan dari salah satu parpol. "Itu milik penerima yang lain dititipkan di sini," pungkasnya.

Kepala Desa Mentaos Sholeh saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp enggan menjawab lebih jauh terkait persoalan bantuan ternak sapi tersebut. "Besok saja di kantor," balasnya singkat. (aan/ari)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO