KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, mendapat keluhan soal jalan yang rusak. Dengan kerendahan hatinya, ia pun meminta maaf di hadapan ratusan warga terkait hal tersebut.
Bupati menuturkan, banyak anggaran tersedot untuk penanganan Covid-19. Sehingga, beberapa program lain (termasuk infrastruktur) kurang optimal.
Baca Juga: Usai Mediasi Antara Warga Satak Kediri dan LMDH Budi Daya, Hak Garap Lahan Perhutani Dibagi Rata
"Saya minta maaf, mewakili pemerintah Kabupaten Kediri saya minta maaf kalau kerja kami masih belum maksimal," ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima BANGSAONLINE.com, Minggu (24/7/2022).
Peningkatan infrastruktur jalan untuk mendukung konektivitas antarwilayah menjadi salah satu program prioritas Bupati Kediri. Ia berjanji memperbaiki kerusakan jalan di wilayahnya paling lama tahun depan.
"Saya pastikan itu akan kita perbaiki tahun depan, paling lama 2023. Kalau itu masih rusak saya tidak minta maaf lagi nanti, jenengan (anda) jewer saya saja langsung ya," tuturnya saat cara Jumat Ngopi yang diselenggarakan di pelataran Candi Tegowangi, Jumat (22/7/2022) lalu.
Baca Juga: Pimpinan Gereja Ortodok Rusia, Apresiasi Pembangunan Pesantren Jatidiri Bangsa di Kediri
Dhito menerima keluhan jalan yang rusak dari Ainu Rofiq, warga Desa Puhjarak, Kecamatan Plemahan. Ia mengaku pernah mengusulkan perbaikan sebelum pandemi Covid-19 dan sudah diukur petugas, namun hingga kini belum juga terlaksana.
"Mohon maaf mas, terkait ketahanan pangan di desa kami itu ada akses jalan menuju pasar induk (Pare), sementara ini jalan sangat rusak parah, kami mohon mas bup bisa membantu perbaikan jalan itu," kata Ainu.
Menurut dia, panjang kerusakan jalan sekitar 1,3 km dan akses ini tidak hanya dipergunakan warga Desa Puhjarak, melainkan warga desa lain yang juga petani sayur untuk menuju Pasar Induk Pare.
Baca Juga: Ini Hasil Pertemuan Warga yang Tuntut Garap Lahan Perhutani dengan LMDH Budi Daya Satak Kediri
"Warga mayoritas petani sayur jadi karena jalannya rusak parah untuk menuju pasar induk sangat terganggu," ungkapnya. (kominfo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News