MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com – Bantuan Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, terhadap pencarian relawan Vaksin Merah Putih yang kini memasuki uji klinik fase-3 sangat besar. Berkat bantuan Kiai Asep, pencarian relawan yang semula sangat sulit, akhirnya mengalir seperti air.
Setidaknya itulah pengakuan Prof Dr Ni Nyoman Tri Puspaningsih, M.Si, Koordinator Produk Riset COVID-19 Unair, dan Prof Dr Cita Rosita Sigit Prakoeswa, Sp.KK, Direktur Pendidikan Profesi dan Penelitian RSUD dr. Soetomo Surabaya.
Baca Juga: Tingkatkan Mutu Pendidikan, Ponpes Amanatul Ummah Ubah Sistem Pembelajaran
Pernyataan dua guru besar itu disampaikan dalam acara pertemuan para kepala desa Kabupaten Mojokerto yang dikoordinasi Kiai Asep di Rumah Makan Den Bei Mojosari Mojokerto, Ahad (31/7/2022) malam.
Para kepala desa itu dikumpulkan Kiai Asep untuk dimintai tolong mencari relawan Vaksin Merah Putih di desa mereka masing-masing.
Prof Cita mengaku sempat deg-degan karena saat itu target relawan Vaksin Merah Putih sebanyak 4.005 masih masih jauh dari harapan.
Baca Juga: Imam Suyono Terpilih Jadi Ketua KONI Kabupaten Mojokerto Periode 2024-2029
“Waktu datang ke Pak Kiai saya setengah putus asa, tapi setelah datang ke Pak Kiai, relawan seperti air mengalir,” kata Prof Cita Rosita yang berbicara secara virtual.
Menurut dia, seusai datang ke Kiai Asep, kinerja timnya terasa lancar. Bahkan relawan Vaksin Merah Putih tak hanya datang dari Mojokerto tapi juga Jember, Malang, dan daerah-daerah lain.
Karena itu guru besar berkulit putih itu minta Kiai Asep terus mendoakan agar Vaksin Merah Putih selesai dan sukses.
Baca Juga: Doakan Kelancaran Tugas Khofifah-Emil, Kiai Asep Undang Kiai-Kiai dari Berbagai Daerah Jatim
“Karena vaksin ini suci dan halal,” katanya.
Pengakuan yang sama disampaikan Prof Ni Nyoman. Guru besar berjilbab itu bahkan dalam pemaparannya tak kurang lima kali minta Kiai Asep mendoakan agar uji klinik Vaksin Merah Putih itu selesai dan sukses.
“Mohon doanya Pak Kiai,” harap Prof Nyoman berkali-kali.
Baca Juga: Kiai Asep Beri Reward Peserta Tryout di Amanatul Ummah, Ada Uang hingga Koran Harian Bangsa
(Para kepala desa dalam acara pertemuan para kepala desa Kabupaten Mojokerto yang dikoordinasi Kiai Asep di Rumah Makan Den Bei Mojosari Mojokerto, Ahad (31/7/2022) malam. Foto: mma/bangsaonline.com)
Prof Nyoman juga berbicara secara virtual yang didengarkan Kiai Asep dan para kepala desa yang berkumpul di lantai dua Rumah Makan Den Bei.
Baca Juga: Klaim Didukung 37 Cabor, Imam Sunyono Optimis Terpilih Ketua KONI Kabupaten Mojokerto
Menurut Prof Nyoman, proses Vaksin Merah Putih ini akan sangat panjang. Karena, setelah proses proses uji klinik fase ke-3 ini selesai dan sukses, akan ada lagi Vaksin Booster untuk remaja dan anak.
“Mohon doanya terus Pak Kiai,” pinta Prof Nyoman. Ia berharap kinerja tim lancar dan sukses berkat doa Kiai Asep.
Bagaimana tanggapan Kiai Asep? Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Mojokerto itu mengaku siap membantu sampai Vaksin Merah Putih itu tuntas.
Baca Juga: Gegara Mitos Politik dan Lawan Petahana, Gus Barra-dr Rizal Sempat Diramal Kalah
“Akan saya bantu sampai vaksin itu lulus,” kata Kiai Asep kepada BANGSAONLINE.com seusai acara.
(Prof Dr Ni Nyoman Tri Puspaningsih, M.Si. Foto: twitter)
Baca Juga: Raih 53,4 Persen di Pilbup Mojokerto 2024, Pasangan Mubarok Kalahkan Petahana
Bagaimana dengan pengakuan Prof Cita dan Prof Nyoman yang merasa mendapat kemudahan setelah sowan ke Kiai?
“Saya juga terkejut. Karena waktu beliau menyampaikan kepada saya saat itu masih dapat 1.600 (relawan). Padahal kebutuhannya 4.005 (relawan),” kata Kiai Asep.
Kiai Asep menduga bahwa kemudahan itu bisa jadi karena faktor ketulusannya dalam membantu.
Baca Juga: Rocky Gerung Ajak Pemuda di Surabaya Kritis Memilih Pemimpin
“Saya kan tulus, Pak,” kata Kiai Asep sembari menegaskan bahwa motivasi ia membantu karena untuk kemaslahatan dan kejayaan Jawa Timur dan bangsa Indonesia.
Kiai Asep mengungkapakn bahwa hingga kini pihaknya telah mengirim sekitar 250 relawan Vaksin Merah Putih. Namun masih banyak relawan yang siap diberangkatkan.
Menurut Kiai Asep, disamping faktor barokah, banyak faktor lain kenapa pencarian dan pengumpulan relawan itu kemudian mudah. “Mungkin juga karena pemberitaan Pak Mas’ud (BANGSAONLINE.com). Orang membaca berita itu lalu tergerak ikut membantu,” kata Kiai Asep yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu).
(Prof Dr Cita Rosita Sigit Prakoeswa, Sp.KK, (tengah) dalam pertemuan dengan kepala desa, Senin (25/7/2022) malam. Foto: mma/bangsaonline.com)
Kiai Asep mengaku sangat senang ketika bantuannya itu juga direspon positif oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. “Ya, salam kembali untuk Ibu Gubernur. Semoga Jawa Timur terus baik dan menjadi provinsi yang maju, adil dan makmur serta sejahtera,” kata Kiai Asep.
Memang, Prof Cita Rosita mengaku telah melaporkan semua apa dilakukan, termasuk bantuan Kiai Asep, kepada Rektor Unair, Dirut RSUD dr Soetomo dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
“Karena dr RSUD dr Soetomo itu yang "punya” kan gubernur,” kata Prof Cita Rosita.
Menurut dia, Gubernur Khofifah merespon positif bantuan Kiai Asep. “Ibu Gubernur menyampaikan salam buat Pak Kiai,” kata Prof Cita Rosita yang dalam acara itu dipandu Muhammad Ghofirin.
Andik Gundul, Kepala Desan Pandan, juga mengakui barokah Kiai Asep. Ia mengungkapkan bahwa awalnya memang sangat sulit mencari relawan Vaksin Merah Putih.
"Di tempat saya hanya ada 3 orang," kata Andik kepada BANGSAONLINE.com.
"Sampean kan tahu sendiri, Romo Yai (Asep) waktu itu mengadakan vaksinasi besar-besaran di Pacet Mojokerto. Jadi sudah tervaksin semua," katanya.
Namun ternyata, tutur Andik, belakangan ternyata mendapat kemudahan. "Sekarang ratusan orang yang siap jadi relawan. Tapi pihak Unair harus off dulu," katanya.
Relawan dari Mojokerto, untuk sementara memang distop dulu. Karena Prof Cita dan Prof Nyoman mengatakan bahwa sekarang harus menerima dulu relawan dari Malang dan Jember serta daerah lainnya demi pemerataan.
Tapi bagi relawan dari Mojokerto yang sudah terlanjur didaftar tak usah khawatir. "Karena ada rezeki dari Pak Kiai," kata Prof Cita Rosita sembari tertawa. (mma)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News