KOTA PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Cucu Hadratussyekh KH M Hasyim Asy'ari, KH Fahmi Amrulloh, menghadiri pelantikan pengurus Ikatan Alumni Pesantren Tebuireng (Ikapete) Pasuruan Raya. Di sana, ia menanggapi soal background politik alumni yang berbeda-beda.
"Tebuireng itu tidak mengharuskan alumninya sama pilihan politik dengan kiainya, terserah mereka ikut partai apa saja, asal tidak merusak lembaga dan tidak memutus silaturahmi," ujarnya kepada BANGSAONLINE.com, Minggu (21/8/2022).
Baca Juga: Warga Pandaan Jadi Korban KDRT WNA Australia, Penasihat Hukum Keluhkan Kinerja Polres Pasuruan
Diketahui, Ikapete terdiri dari beragam profesi. Ada yang jadi pengusaha, kontraktor, petani, pejabat pemerintah, bahkan duduk di kursi legislatif. Di Pasuruan Raya, ada yang menjadi DPRD berangkat dari PKB, Gerindra, dan PPP.
"Apapun profesi kita, apa pun golongan kita, yang penting tali silaturahmi tetap dijaga, dan pentingnya lagi anfa'hum linmas (manfaat kepada sesama manusia)," kata Gus Fahmi, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Putri.
Senada dengan Gus Fahmi, Presidium sekaligus Ketua Umum Ikapete Pusat, Prof. Masykuri Bakri, menyatakan perbedaan pandangan politik dalam sebuah organisasi adalah hal yang wajar.
Baca Juga: Dihadiri Gus Fahmi, Paslon Mubarok Targetkan Menang Mutlak di Trowulan
"Itu sebagian dari fastabiqul khoirot (berlomba dalam hal kebaikan) asal tidak merusak atau membawa nama besar Ikapete sebagai ajang politik," ujar pria yang menjabat Rektor Unisma Malang tersebut.
Menurut Prof. Masykuri, yang penting Ikapete tidak dimanfaatkan atau dijadikan ajang untuk meraup dukungan ke ranah politik. "Karena itu salah satu faktor penyebab perpecahan," cetusnya.
Ia berharap, Ikapete terus kompak, menjunjung sinergitas baik dari sekala kecil maupun besar. Ia mencontohkan sinergitas dari skala kecil, yakni mendata para alumni yang belum terdaftar Ikapete, serta mengajak kumpulan dalam kegiatan.
Baca Juga: Persiapan Persekabpas Hadapi Liga Nusantara, Exco PSSI Rapat Bersama Klub Anggota Askab
Pun juga dari sisi ekonomi, yang sudah menjadi pengusaha sukses bisa membantu alumni yang belum punya usaha. Jika hal tersebut ditekuni, Ikapete akan menjadi peradaban budaya di tengah masyarakat, dan umumnya pada bangsa sendiri.
"Sehingga akan muncul sebuah peradaban yang dikenal dengan istilah kearifan lokal," pungkasnya.
Sementara tokoh alumni yang saat ini menjadi Anggota DPRD Kota Pasuruan, Muhammad Yasin, sependapat dengan Gus Fahmi dan Prof. Masykuri. "Saya bersifat seperti lautan saja. Dalam artian, seorang calon pemimpin itu harus berjiwa besar, selalu optimis, mandiri, dan tidak merugikan satu sama lainya," kata Politikus PKB ini. (afa/mar)
Baca Juga: Uniwara Pasuruan Resmikan Unit Layanan Disabilitas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News