SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Prof. Dr. Phil. HM. Nur Kholis Setiawan, M.A, Ketua Lembaga Kajian Strategis Pemikiran Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari dan Kebangsaan berkesempatan sowan kepada KH Abdul Hakim Mahfudz atau biasa disapa Gus Kikin, PengasuhPonpes Tebuireng, Jombang pada Kamis (15/9/2022).
Dalam kesempatan itu, Prof Nur Kholis menghaturkan lima perspektif pemikiran Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari. Lima perspektif itu adalah Pendidikan, Pemberdayaan Umat, Kajian Keislaman, Politik Kebangsaan, dan Internasionalisasi Aswaja.
Baca Juga: 3 Remaja di Jombang Diringkus Usai Keroyok Pelajar
Diskusi diawali dengan penyampaian sub-sub tema dari seluruh lima perspektif yang akan menjadi bahan utama serial pembahasan berkala dalam rangka menulis ulang Pemikiran dan Kiprah Hadratussyaikh dalam kehidupan berbangsa dan negara.
"Gus Kikin menyambut sangat antusias rencana program tersebut dan meminta agar juga bisa sinkron dengan gagasan tentang Ensiklopedia Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari," kata Prof Nur Kholis dalam keterangan tertulisnya yang diterima BANGSAONLINE.com, Jumat (16/09/2022).
Presidium Nasional Ikatan Alumni Pesantren Tebuireng (Ikapete) intu mengungkapkan, menurut Gus Kikin informasi tertulis yang ada tentang Hadratussyaikh belum memadai untuk melihat sejarah kiprahnya bersama Pesantren Tebuireng-nya.
Baca Juga: Pertama di Indonesia, Pentas Wayang Perjuangan Hadratussyaikh, Dalang Ki Cahyo Kuntadi Riset Dulu
Untuk mewujudkan itu, diperlukan kebijakan institusi dari pengasuh, pentradisian kajian akademik dan pelibatan para alumni dari pelbagai bidang ilmu serta profesi.
"Untuk itu riset dan kajian ilmiah harus terus dilakukan untuk menghimpun rekam jejak perjuangan serta pemikiran Hadratus Syeikh," ujar Prof Nur Kholis.
Guru Besar Fakultas Ushuludin Adab dan Humaniora, UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri, Purwokerto itu menambahkan, masih banyak rekam jejak dan pemikiran Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari yang harus digali. Untuk kemudian dikaji dan didokumentasikan sebagai bagian dari literasi sejarah.
Baca Juga: Pulang Dugem, 2 Pria di Jombang Diringkus, 62 Gram Sabu Disita Polisi
"Resolusi jihad adalah salah satu sumbangsih Hadratussyaikh pada bangsa ini, sehingga melahirkan peristiwa Pertempuran 10 Nopember 1945 yang fenomenal. Lewat momentum 10 Nopember ini, eksistensi Indonesia diakui oleh dunia internasional hingga hari ini," pungkasnya. (mdr/ari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News