Terima Data P3KE dari Presiden, Khofifah Siap Tancap Gas Berantas Kemiskinan Ekstrem di Jatim

Terima Data P3KE dari Presiden, Khofifah Siap Tancap Gas Berantas Kemiskinan Ekstrem di Jatim

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - merupakan satu-satunya kepala daerah yang menerima Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) langsung dari Joko Widodo.

Data P3KE tersebut diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada Gubernur Khofifah saat kegiatan pengarahan dari kepada seluruh Pimpinan Kementerian dan Lembaga, Kepala Daerah Provinsi, Kabupaten Kota se-Indonesia di Jakarta Convention Center Jakarta, Kamis (29/9) siang.

Dengan diterimanya , Gubernur Khofifah menyatakan komitmennya untuk siap tancap gas memberantas kemiskinan ekstrem di Jawa Timur. Sehingga turut mewujudkan target presiden, yaitu nol kemiskinan ekstrem di tahun 2024.

“Setelah menerima dari Presiden Jokowi, yang merupakan data dengan nama dan alamat penduduk untuk sasaran intervensi program percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, maka saya nyatakan kami Jawa Timur siap untuk tancap gas,” tegas Gubernur Khofifah.

Ia mengatakan, ini akan menjadi acuan siapa saja yang berhak menerima bantuan sosial dari pemerintah dan mendapatkan intervensi agar mereka bisa naik kelas dari status miskin ekstrem menjadi lebih sejahtera.

Gubernur Khofifah mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur sendiri juga berupaya menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang tidak masuk dalam data terpadu kesejahteraan sosial (). Dengan adanya yang memang berisi nama dan alamat sasaran penerima bantuan, ia berharap agar bantuan bisa lebih tepat sasaran.

"Tujuannya agar tidak terjadi tumpang tindih, bantuan lebih tepat sasaran dan bisa lebih merata," ungkapnya.

Dikatakannya, saat ini di Jatim ada sebanyak 25 kabupaten kota yang menjadi daerah percepatan penanganan kemiskinan ekstrem di Jatim. Di 25 daerah ini digelontor berbagai program penyejahteraan dan pemberdayaan masyarakat agar mereka bisa meningkat kesejahteraannya.

Berbagai program perlindungan sosial telah disalurkan Pemprov Jartm dalam upaya memberikan penguatan kepada masyarakat yang membutuhkan. Seperti bantuan usaha kelompok usaha bersama (kube) dan untuk program wanita rawan sosial ekonomi (WRSE)

Selain itu, juga melalui program zakat produktif yang menggandeng Baznas Jatim dan BUMD, lalu program asistensi sosial penyandaang disabilitas (ASPD) yang sesungguhnya telah rutin diberikan dan masih banyak program lainnya.

“Alhamdulillah upaya kita sejauh ini cukup dapat dilihat hasilnya. Di mana Jatim, berdasarkan data BPS, tercatat sebagai provinsi dengan penurunan tertinggi angka kemiskinan secara nasional. Setelah sebelumnya pada periode Maret 2021 – September 2021, penurunan angka kemiskinan di Jatim mencapai 313.130 jiwa. Kemudian, pada periode Maret 2021 – Maret 2022, penurunan angka kemiskinan berhasil mencapai angka 391.400 jiwa. Tertinggi nasional,” tegasnya.

Saat ini pun, pihaknya juga aktif menyalurkan bansos dampak kenaikan harga BBM guna mencegah bertambahnya kemiskinan potensial dengan membantu masyarakat ekonomi rentan. Bantuan diwujudkan melalui berbagai program yang totalnya mencapai Rp257 miliar.

"Ada bantuan nelayan, ada bantuan untuk driver ojol dan mikrolet, kemudian bantuan untuk penyandang disabilitas, serta untuk pelaku UMKM. Berbagai upaya terus kita lakukan, termasuk untuk meningkatkan daya beli masyarakat melalui operasi pasar di 25 titik,” tandasnya.

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO