Presiden Joko Widodo Kenakan Baju Berbahan Tenun Ikat Bandar Kidul Kota Kediri Saat Buka TEI ke-37

Presiden Joko Widodo Kenakan Baju Berbahan Tenun Ikat Bandar Kidul Kota Kediri Saat Buka TEI ke-37 Presiden Jokowi saat mengenakan baju berbahan dari Tenun Ikat Bandar Kidul, kain khas Kota Kediri. Foto: Ist.

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Abdullah Abu Bakar mengaku sangat bangga karena , , dikenakan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo bersama jajarannya.

Hal itu terlihat saat Presiden membuka acara  (TEI) ke-37. 

Baca Juga: Soal Indonesia Emas 2024, Vinanda-Qowim Siapkan Program Smart Living dan Lingkungan Berkelanjutan

"Alhamdulillah senang dan bangga. Pak pakai tenun ikat yang keren. Semoga ini bisa menggerakkan perekonomian . Serta makin memperkenalkan produk unggulan tenun ikat bandar ke pentas dunia," ujar Abu Bakar, Kamis (20/10/2022).

Sekadar informasi, baju yang dikenakan Presiden  merupakan hasil karya karya Erwin yang dikolaborasikan dengan Desainer Nasional .

Erwin mengungkapkan, pesanan tersebut berawal dari pameran yang digelar dalam rangka memperingati Ulang Tahun Bank Indonesia. Saat itu, Kepala Bank Indonesia Kediri bersama  tengah membicarakan .

Baca Juga: ODGJ pun di Kota Kediri Kini Haru Miliki KTP-El, Begini Kisah dan Caranya Petugas Perekaman

mengungkapkan jika dirinya mendapat pesanan berupa seragam TEI untuk seluruh kabinet. Sedangkan Erwin bertugas membuat sampel kainnya.

"Jadi waktu itu pimpinan BI yang ngobrol dengan Pak Wignyo. Lalu ketika Pak Wignyo mengisi kelas desainer di sekaligus memastikan pesanan," ujarnya.

Menurut Erwin, ada 110 potong baju yang dipesan, dengan masa pengerjaan sekira 1,5 bulan. Ia mengaku sempat mengalami kendala terlambatnya benang bahan pembuatan tenun ikat. Ia pun akhirnya meminta kain kepada pengrajin tenun lainnya.

Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Lepas Keberangkatan Almarhum Gus Sunoto ke Peristirahatan Terakhir

Khusus tenun ikat yang dikenakan , Emwin mengatakan proses pengerjaannya berbeda. Sebab, tenun ikat yang dikenakan satu bidang hanya menjadi 4 potong. Sedangkan pada kain tenun ikat biasa, satu bidang bisa menjadi 5 sampai 6 potong.

"Awalnya pesan warna hitam dan merah, lalu diganti menjadi coklat muda dan coklat tua," jelasnya.

Erwin mengaku tidak pernah menyangka bahwa kain tenun ikat karyanya akan digunakan orang nomor satu di Indonesia. Ia bercerita, pada tahun 2017 lalu memang sempat mampir ke stannya saat pameran.

Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Buka Sosialisasi dan Bimtek Tim Pemantau Pilkada Tahun 2024

"Alhamdulillah saya senang sekali. Semoga imbasnya ini juga bisa ke teman-teman pengrajin tenun lainnya. Seandainya teman-teman lain mau membuat motif tersebut juga sudah saya ajarkan. Jadi punya standar," pungkasnya. (uji/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Tanam Pohon dan Tebar Benih Ikan Warnai Peringatan Hari Bumi dan Hari Air Dunia di Kota Kediri':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO