KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Abdullah Abu Bakar mengaku sangat bangga karena Tenun Ikat Bandar Kidul, Kota Kediri, dikenakan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo bersama jajarannya.
Hal itu terlihat saat Presiden Jokowi membuka acara Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37.
Baca Juga: Persiapan Nataru, Pj Zanariah Beri Arahan Dalam Rakor Operasi Lilin Semeru 2024 Kota Kediri
"Alhamdulillah senang dan bangga. Pak Presiden Joko Widodo pakai tenun ikat yang keren. Semoga ini bisa menggerakkan perekonomian Kota Kediri. Serta makin memperkenalkan produk unggulan tenun ikat bandar ke pentas dunia," ujar Abu Bakar, Kamis (20/10/2022).
Sekadar informasi, baju yang dikenakan Presiden Jokowi merupakan hasil karya pengrajin tenun ikat karya Erwin yang dikolaborasikan dengan Desainer Nasional Wignyo Rahadi.
Erwin mengungkapkan, pesanan tersebut berawal dari pameran yang digelar dalam rangka memperingati Ulang Tahun Bank Indonesia. Saat itu, Kepala Bank Indonesia Kediri bersama Wignyo Rahadi tengah membicarakan Tenun Ikat Bandar Kidul.
Baca Juga: Songsong Tahun 2025, RSUD Gambiran Kota Kediri Komitmen Berikan Pelayanan Kesehatan yang Terbaik
Wignyo Rahadi mengungkapkan jika dirinya mendapat pesanan berupa seragam TEI untuk seluruh kabinet. Sedangkan Erwin bertugas membuat sampel kainnya.
"Jadi waktu itu pimpinan BI yang ngobrol dengan Pak Wignyo. Lalu ketika Pak Wignyo mengisi kelas desainer di Kota Kediri sekaligus memastikan pesanan," ujarnya.
Menurut Erwin, ada 110 potong baju yang dipesan, dengan masa pengerjaan sekira 1,5 bulan. Ia mengaku sempat mengalami kendala terlambatnya benang bahan pembuatan tenun ikat. Ia pun akhirnya meminta kain kepada pengrajin tenun lainnya.
Baca Juga: Canangkan Kelurahan Cantik, Pemkot Kediri Siapkan Agen Statistik di Tiap Kelurahan
Khusus tenun ikat yang dikenakan Presiden Joko Widodo, Emwin mengatakan proses pengerjaannya berbeda. Sebab, tenun ikat yang dikenakan Jokowi satu bidang hanya menjadi 4 potong. Sedangkan pada kain tenun ikat biasa, satu bidang bisa menjadi 5 sampai 6 potong.
"Awalnya pesan warna hitam dan merah, lalu diganti menjadi coklat muda dan coklat tua," jelasnya.
Erwin mengaku tidak pernah menyangka bahwa kain tenun ikat karyanya akan digunakan orang nomor satu di Indonesia. Ia bercerita, pada tahun 2017 lalu Presiden Joko Widodo memang sempat mampir ke stannya saat pameran.
Baca Juga: Raih Rekor MURI, Lika-Liku Program 'Emas' Jadi Inovasi Pendidikan Bahasa Inggris Warga Kota Kediri
"Alhamdulillah saya senang sekali. Semoga imbasnya ini juga bisa ke teman-teman pengrajin tenun lainnya. Seandainya teman-teman lain mau membuat motif tersebut juga sudah saya ajarkan. Jadi Kota Kediri punya standar," pungkasnya. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News