Alvin Lim, Pengacara Paling Berani Hajar Polisi dan Jaksa itu Ditangkap, Bakal Dilanjutkan Putrinya?

Alvin Lim, Pengacara Paling Berani Hajar Polisi dan Jaksa itu Ditangkap, Bakal Dilanjutkan Putrinya? Alvin Lim dan putrinya, Kate Victoria Lim. Foto: istimewa

JAKARTA, BANGSAONLINE.com Upaya penegakan hukum yang dilakukan Alvin Lim mendapat sambutan luar biasa dari publik. Video-video yang ia buat terkait dugaan kejanggalan praktik hukum selalu viral. Alvin Lim sendiri bertekad berjuang untuk menegakkan hukum. Dengan risiko apapun. Juga dengan caranya sendiri: menviralkan lewat media sosial kasus atau praktik hukum yang diduga mengabaikan keadilan.

Kini Alvin Lim ditangkap. Akankah perjuangan pengacara etnis Tionghoa itu terhenti?Atau justeru semakin seru? Atau akan dilanjutkan putrinya yang mulai mewarisi keberanian ayahnya?

Simak tulisan wartawan kondang, Dahlan Iskan, di BANGSAONLINE.com di bawah ini.

SAYA makan malam dengan teman-teman Alvin Lim tiga hari lalu. Di Jakarta. Yakni teman sesama penghuni asrama SD Katolik Pangudi Luhur di Ambarawa, sekian puluh tahun lalu.

"Sebentar lagi teman kita pasti ditangkap," ujar salah seorang di antara mereka.

"Mana bisa. Kan proses hukumnya masih berjalan," ujar satunya.

Keesokan harinya Alvin ditangkap jaksa. Penangkapan dilakukan ketika Alvin berada di Bareskrim Mabes Polri. Alvin memang sering di kantor polisi. Untuk mengadukan satu perkara. Juga untuk diperiksa polisi. Memang sangat banyak orang mengadukan Alvin Lim.

Selasa kemarin itu Alvin diperiksa di Bareskrim bukan karena ada satu pengaduan. Hari itu ia diperiksa karena ada 185 pengaduan sekaligus. Anda sudah tahu siapa yang ramai-ramai mengadukan Alvin Lim: para jaksa. Anda juga sudah tahu video di YouTube yang mana yang membuat para jaksa marah.

Rupanya Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan tahu Alvin lagi di Bareskrim. Ia diperiksa sejak pukul 10.00 WIB. Ditunggulah sampai pemeriksaan itu selesai. Sekitar pukul 7 malam.

Begitu Alvin keluar dari ruang Bareskrim jaksa melaksanakan putusan terbaru Pengadilan Tinggi Jakarta: menangkapnya.

Alvin langsung dimasukkan tahanan di Salemba.

Berarti penangkapan itu dilakukan tepat ketika kami lagi makan malam. Hanya saja kami belum tahu saat itu.

Tidak ada pengacara yang keberaniannya melebihi Alvin Lim: dalam hal menghajar polisi. Juga menghajar jaksa. Lewat pengadilan. Lewat keterangan pers. Lewat medsos. Lewat video. Lewat apa saja.

(Dahlan Iskan. Foto: istimewa)

Kini Alvin benar-benar ditahan. Istrinya yang sekarang sudah menengoknya. Demikian juga putrinya, yang kini sudah seumuran SMA. Pun dua pengacaranya, sudah menengoknya.

Setelah ditahan, saya ingin tahu lewat cara apa lagi Alvin akan menghajar polisi dari dalam tahanan. Tapi ia pasti akan menemukan cara. Ia sudah berjanji akan terus melakukan itu. Dari mana pun. Kapan pun. Dengan risiko seperti apa pun.

Yang jelas, keberanian Alvin sudah menular ke putrinya: Kate Victoria Lim. Selesai menengok sang papa, Kate bicara di depan kamera. Lantang. Tegas. Videonya sudah beredar. Sangat berani, untuk ukuran remaja putri seumur dia.

Kate mempersoalkan mengapa papanya diadili dua kali untuk peristiwa yang sama. Lalu mengapa pelaku utamanya dihukum 2,5 tahun sedang papanya 4,5 tahun. Kate berkesimpulan papanya dihukum karena sangat berani membela kliennya. Dia menyebut kasus investasi bodong. Ribuan orang jadi korban. Ratusan yang minta Alvin memperjuangkan hak mereka. Demikian juga korban investasi robot. Ratusan lagi yang minta dibela Alvin. "Penjahatnya belum ditahan. Malah papa saya yang sekarang ditahan," katanyi.

Mengapa Kate begitu berani?

"Ini papa saya. Yang memelihara saya sejak kecil. Memberi makan saya. Menyekolahkan saya. Mama saya saja tidak melakukan itu. Sampai papa dipenjara dengan tuduhan menculik saya. Bagaimana bisa menculik anaknya sendiri," ujar Kate.

"Seharusnya Indonesia beruntung punya orang seperti Alvin Lim," ujar Advokat Saddan Marulitua Sitorus SH. Sitorus malam itu mendampingi istri dan putri Alvin menjenguk ke tahanan. "Alvin punya warna sendiri dalam ikut menegakkan hukum," ujar Sitorus.

Setelah dihukum akibat tuduhan menculik anak, Alvin kena perkara lagi: soal dokumen asuransi Allianz.

Alvin dijatuhi hukuman 4,5 tahun oleh pengadilan negeri Jakarta Selatan. Itu tahun 2018. Saat dijatuhi hukuman itu Alvin tidak hadir di pengadilan. Ia lagi di Singapura.

Dua terdakwa lainnya dihukum 2,5 tahun. Sekarang mereka pasti sudah bebas.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO