MALANG, BANGSAONLINE.com - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Malang bersama Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Cabang Malang menggencarkan pemberian layanan trauma healing kepada korban peristiwa tragedi Kanjuruhan.
Layanan trauma healing untuk para korban tragedi Kanjuruhan dilakukan melalui layanan hotline, kunjungan ke rumah, dan community building bersama tim gabungan. Tim tersebut terdiri dari UPTD PPA DP3A Kabupaten Malang, Fakultas Psikologi UMM, UB, UIN, Unmer, LKK-NU Kabupaten Malang, Save The Children, MDMC, dan Tim Maharesigana UMM.
Baca Juga: Sidang Restitusi, Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Tuntut Rp17,5 M dan Tagih Janji Presiden
M. Salis Yumiardi, Ketua Himpsi Malang, menjelaskan layanan trauma healing diperlukan karena keluarga penyintas peristiwa Kanjuruhan sampai saat ini masih dalam suasana duka. Karena itu, mereka sangat memerlukan dukungan untuk pemulihan, terutama kondisi psikologis.
"Sesuai data layanan Himpsi Cabang Malang bersama tim gabungan, hingga saat ini sudah melakukan sebanyak 168 layanan (trauma healing)," kata Sulis.
"Layanan ini tidak terbatas untuk para korban, tetapi terbuka juga sejumlah elemen masyarakat yang berhubungan dengan insiden itu, seperti sopir ambulans dan jurnalis," terang pria yang juga Dekan Fakultas Psikologi UMM, Sabtu (22/10/2022).
Baca Juga: 2 Tahun Tragedi Kanjuruhan, Kapolsek Porong Kunjungi Korban dan Berikan Sembako
Dalam kesempatan yang sama, Kepala PPA DP3A Kabupaten Malang, drg Arbani Mukti Wibowo, membenarkan kondisi keluarga penyitas peristiwa tragedi Kanjuruhan masih diselimuti rasa trauma.
"Pemerintah Kabupaten Malang dengan sigap bersama tim gabungan dengan dukungan Himpsi berfokus pada upaya pemulihan para korban, terutama anak-anak," terangnya
Menurutnya, pelayanan psikososial atau trauma healing bagi para korban tersebut juga dapat diakses melalui crisis center.
Baca Juga: Dua Tahun Tragedi Kanjuruhan, Kapolsek Porong Sambangi Kediaman Korban di Kesambi
"Dari situ orang bisa dengan mudah di-sharing, siapa saja korban yang memerlukan konsultasi by phone dan bila diperlukan, kami akan melakukan konsultasi dengan home visit," ungkap Arbani. (dad/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News