JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berencana akan mendatangkan 200 vial obat fomepizole dari Singapura dan Australia.
Obat tersebut, nantinya akan disuntikkan beberapa kali ke pasien yang mengalami gagal ginjal akut.
Baca Juga: Ketahui 3 Penyebab Gagal Ginjal
"Kita mau bawa 200 dulu karena satu vial bisa buat satu orang," ujar Budi, dalam konferensi pers di Jakarta Selatan, Jumat (21/10/2022) lalu.
Lalu, apa kandungan dalam fomepizole dalam mengatasi gangguan gagal ginjal akut.
Dilansir Kompas.com dari Guru Besar Farmasi Universitas Gajah Mada (UGM), Prof. Zullies Ikawati menjelaskan, fomepizole bukan obat dari gagal ginjal akut. Namun, sebagai penawar etilen glikol, salah satu dugaan penyebab gangguan ginjal akut progresif atipikal.
Baca Juga: Tok! 4 Terdakwa Kasus Gagal Ginjal Akut Divonis 2 Tahun Penjara
Dirinya juga menjelaskan, fomepizole merupakan penghambat enzim alkohol dehidrogenase.
"Fomepizole, enzim alkohol dehidrogenase (ADH) antagonis, adalah terapi pilihan untuk etilen glikol peracunan," jelas Zullies dikutip Kompas.com, Senin (24/10/2022).
Ia mengatakan, obat ini akan diberikan kepada pasien dengan cara disuntikkan ke dalam infus. Dengan dosis awal 15 miligram per kilogram berat badan, dan juga diberikan dalam waktu 30 menit infus.
Baca Juga: Kasus Kematian Anak Akibat Gagal Ginjal, Penasehat Hukum Terdakwa: Bukan Karena Minum Obat Sirup
Menurut Guru Besar Farmasi UGM ini, kandungan ini akan efektif jika diberikan kurang dari 24 jam. Sebab, obat ini berfungsi menghambat enzim alkohol dehidrogenase.
Setelah itu, dosis berikutnya, diberikan sebanyak 10 miligram per kilogram berat badan, setiap 12 jam selama 48 jam.
"Kemudian, 15 milligram per kilogram setiap 12 jam," jelasnya.
Baca Juga: Sidang Pertama Kasus Gagal Ginjal Akut akan Digelar Minggu Depan
Sementara itu, dilansir Drugs, Fomepizole merupakan obat yang digunakan untuk menangkal keracunan etinol glikol atau metanol. Serta, hanya dapat diberikan oleh petugas kesehatan yang berpengalaman.
Obat ini, memiliki efek samping yang mungkin akan dirasakan, seperti sakit kepala, pusing, mengantuk, mual, rasa tidak enak, dan juga menimbulkan reaksi alergi seperti gatal-gatal, sulit bernafas hingga pembengkakan pada wajah, bibir, lidah atau tenggorokan.
Tak hanya itu, reaksi alergi juga akan dirasakan seperti ruam pada kulit, memar, kesemutan parah, mati rasa, nyeri, kelemahan otot hingga perasaan seperti akan pinsan. (rif)
Baca Juga: Minggu ini, Kejari Kota Kediri Limpahkan 4 Tersangka Kasus Gagal Ginjal Akut ke Pengadilan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News