SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Pegiat media sosial (medsos) dari Sidoarjo, Samsul Hadi, memaknai peringatan Sumpah Pemuda ke-94 sebagai penyemangat perubahan bagi generasi milenial, terutama di era perkembangan teknologi digital seperti saat ini.
Ia menyebut, perkembangan komunikasi di Medsos harus bijak digunakan oleh para generasi penerus bangsa, dan milenial sekarang memiliki banyak tantangan di tengah arus perubahan yang sangat cepat.
Baca Juga: Sejoli di Wonoayu Sidoarjo Diamankan saat Akan Transaksi Sabu Sistem Ranjau
"Perubahan sudah menjadi tuntutan generasi pemuda, namun pemuda juga harus menentukan perubahan di masanya. Generasi muda harus mampu memanfaatkan kemajuan teknologi dengan bijak dan terhindar dari pengaruh negatifnya," ujarnya, Jumat (28/10/2022).
Sekretaris DPC PDIP Sidoarjo ini melihat, pentingnya pendidikan karakter bagi generasi milenial, khususnya di lingkungan pendidikan. Pasalnya, mereka kini hidup di era keterbukaan informasi yang begitu luas.
“Pendidikan karakter bagi siswa atau generasi muda produktif di lingkungan pendidikan sangat penting, perlu menyesuaikan diri agar bisa mengikuti perkembangan zaman. Perkembangan teknologi informasi tadi harus bisa disikapi dengan baik, karena akan membawa dampak yang luar biasa," paparnya.
Baca Juga: Hartono dari Fraksi PDIP Resmi Jabat Wakil Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto 2024-2029
"Dengan adanya internet seolah-olah kita diberi kemudahan dalam berbagai hal dengan sekali sentuh saja. Oleh karena pembentukan karakter di era digital dan media sosial(medsos) sudah menjadi keharusan dilakukan," imbuhnya.
Salah satu dosen pengajar pada perguruan tinggi di Surabaya ini mengungkapkan, generasi milenial harus membawa pengaruh positif dan memberi manfaat bagi pengguna media sosial yang kian banyak.
"Menangkal disinformasi atau berita hoaks secara bijak harus dilakukan. Di hari Sumpah Pemuda ini saya mengajak generasi penerus bangsa menyebarkan berita atau informasi positif yang bermanfaat bagi sesama (milenial) pengguna medsos," ungkapnya.
Baca Juga: Direksi dan Karyawan Sekar Laut Sidoarjo Kompak Dukung Khofifah, Disebut Cagub Paling Ngayomi
Ia menekankan agar para milenial harus mengendalikan diri dalam memanfaatkan teknologi digital saat berselancar di dunia maya. Samsul mengajak milenial menjadikan peringatan ini sebagai momen menyatukan semua golongan, suku agama, dan ras tanpa memecah belah, untuk menjalin kesatuan bangsa Indonesia.
"Adanya budaya acuh, bully, minim empati, tidak ada saling hormati adalah contoh pengaruh negatif yang harus ditangkal atau dihindari dalam bermedsos. Bijak bermedsos, sehingga bangsa ini menjadi bangsa yang mampu mengamalkan dan membumikan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari kita," tuturnya.
Menurut dia, makna Sumpah Pemuda yang pertama adalah menyatukan perjuangan bangsa Indonesia, dan perjuangan para pemuda berakhir dengan perolehan kemerdekaan bangsa. Saat itu, pemuda dan pemudi telah mengorbankan waktu, tenaga, harta, pikiran, dan jiwanya untuk menyatukan bangsa Indonesia.
Baca Juga: Kepergok Pemilik saat Beraksi, Maling Motor di Anggaswangi Sidoarjo Ditangkap Warga, 1 Orang DPO
"Tanpa adanya pengorbanan para pemuda ketika itu mungkin saja Indonesia tidak bisa mencapai persatuan untuk melawan penjajah. Para pemuda dan pemudi Indonesia saat itu telah berhasil mewujudkan persatuan dan keutuhan NKRI," kata Samsul.
"Kemerdekaan Indonesia didapatkan dari perjuangan ratusan tahun yang melibatkan pengorbanan jiwa dan harta benda rakyat. Sumpah Pemuda menyumbangkan besar pada gerakan kemerdekaan sebagai cerminan rasa cinta yang besar para pemuda kepada tanah air. Termasuk mencintai keragaman budaya, keyakinan, bahasa, dan suku," pungkasnya. (cat/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News