Wujud Syukur Rezeki Melimpah, Nelayan Brondong Lamongan Gelar Tradisi Petik Laut

Wujud Syukur Rezeki Melimpah, Nelayan Brondong Lamongan Gelar Tradisi Petik Laut Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, saat tiba di lokasi petik laut di Kawasan Pantai Lohgung Brondong.

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Setelah vakum selama dua tahun akibat pandemi covid-19, masyarakat pesisir di kawasan Pantai Lohgung, Brondong, , kembali menggelar tradisi petik laut, Rabu (2/11/2022).

Kegiatan ini merupakan bentuk rasa syukur masyarakat kepada Allah SWT atas hasil laut yang melimpah, kemakmuran, dan keselamatan saat melaut. Selain itu, juga untuk mengenalkan budaya pada generasi muda.

Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024

Berdasarkan data capaian produksi peran, Desa Lohgung menjadi salah satu penyumbang hasil produksi peran dan lumbung pangan nasional. Pada 2021, produksi di sebesar 145,89 ton dengan produksi hasil tangkap 83,15 ton. 

Sedangkan untuk tahun ini hingga triwulan III, angka produksi peran tangkap sudah mencapai 54,03 ton. Hal itu menandakan peran di setiap tahunnya mengalami tren positif.

"Pemerintah terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tak terkecuali para nelayan, salah satunya dengan member asuransi kepada nelayan agar terlindungi saat bekerja," kata Bupati , Yuhronur Efendi, saat membuka agenda tersebut.

Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo

Pada kesempatan ini, ia pun mengajak masyarakat Lohgung untuk mensyukuri apa yang telah diperoleh dari laut. "Mari kita mensyukuri apa yang telah didapat dari laut, dengan kita mensyukuri Insyaallah kita akan mendapatkan kelimpahan rizki," tuturnya

Sementara itu, Yusuf, ketua rukun nelayan mengatakan bahwa untuk membangun sinergitas dan keakraban dalam mengangkat nilai-nilai kebudayaan, tradisi turun-temurun sejak 40 tahun lalu ini, tradisi petik laut akan bergulir selama 3 hari, mulai dari doa bersama, pawai perahu ke laut lepas, pembuangan sesaji, tayuban, dangdutan, hingga sholawatan.

"Kegiatan ini untuk membangun keakraban dengan mengangkat nilai-nilai kebudayaan, dan yang terpenting adalah sebagai rasa syukur kami terhadap sang khalik, kita sudah diberi kenikmatan, diberi rezeki, diberi kemakmuran selama ini," ujarnya. (qom/mar)

Baca Juga: Ultraman Turun Tangan Bantu Warga Terdampak Kekeringan di Lamongan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO