SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Parade Surabaya Juang bersiap menjadi acara nasional pada tahun depan. Agenda yang kembali digelar dan sukses itu dihadiri Ribuan warga di Kota Pahlawan Surabaya memenuhi sepanjang rute parade heroik itu, mulai dari Jalan Pahlawan, Kramat Gantung, Gemblongan, Tunjungan, Yos Sudarso hingga depan Balai Kota Surabaya.
Tahun depan, parade heroik itu dipastikan akan lebih meriah karena agenda besar ini sudah bersiap menjadi acara nasional. Selain itu, Festival Rujak Uleg juga bersiap menjadi agenda nasional.
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
Dua kegiatan ini sudah dilakukan proses panjang dan proses kurasi dari Pemprov Jatim dan pemerintah pusat. Jika sudah masuk event nasional, tentu promosi lebih meluas dan para pengunjung lebih banyak dari berbagai daerah.
“Jadi, di Surabaya itu ada dua event yang ditarik ke event nasional, yaitu Parade Surabaya Juang dan Rujak Uleg. Kalau Parade Surabaya Juang ini kan tidak dimiliki oleh daerah lainnya di Indonesia, dan hanya dimiliki oleh daerah yang mendapatkan julukan Kota Pahlawan,” kata Kepala Disbudporapar Surabaya, Wiwiek Widayati.
Sebelum dua event ini ditarik menjadi event nasional, Pemkot Surabaya mengikuti sistem kurasi dari pemerintah pusat. Kala itu, semua kabupaten dan kota di Indonesia mengirimkan event-eventnya lalu dilakukan kurasi.
Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah
“Nah, yang masuk ke event nasional dari Kota Surabaya adalah dua event itu,” ucap Wiwiek.
Pada 2023, Parade Surabaya Juang itu akan lebih meriah karena nanti promosi acara ini juga akan disupport pemerintah pusat, sehingga ini akan menjadi daya tarik para wisatawan untuk hadir dan menyaksikan event nasional ini, karena promosinya juga akan semakin luas.
Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya
“Tentunya, ini akan memperkokoh dan semakin menguatkan bahwa event ini tidak ada di daerah lain, selain di Kota Pahlawan ini,” tuturnya.
Selain itu, Wiwiek juga menjelaskan bahwa dua event nasional dari Kota Surabaya ini akan menjadi komoditas bisnis di Kota Pahlawan. Sebab, ketika event ini ditarik ke event nasional, berarti jangkauan penonton dan pengunjungnya akan semakin luas, sehingga ini akan mengangkat perekonomian Surabaya.
“Ini salah satu cara kami untuk mendatangkan para wisatawan berkunjung ke Kota Pahlawan ini. Semoga ini juga menjadi pelecut semangat kami untuk terus berkreasi dalam menggelar Parade Surabaya Juang dan Festival Rujak Uleg ke depannya,” paparnya.
Baca Juga: Hearing Lanjutan soal RHU dan Efek Pengendara Mabuk, DPRD Surabaya Soroti SOP, Perizinan, dan Pajak
Tahun ini, Parade Surabaya Juang diikuti oleh 3.500 peserta. Para peserta terdiri dari prajurit TNI, Polri, perangkat daerah di lingkup Pemkot Surabaya, berbagai komunitas sejarah dan pemuda, serta organisasi kemasyarakatan.
Dalam parade tersebut, wali kota dan wakilnya bersama jajaran Forkopimda Surabaya menunggangi kuda. Hal ini menjadi pembeda pagelaran Parade Surabaya Juang tahun ini.
Biasanya, rombongan menaiki tank Anoa dalam event tersebut. Pada kesempatan itu, Eri menjelaskan filosofi dari acara Parade Surabaya Juang itu.
Baca Juga: Terpengaruh Medsos, Siswi SMK di Surabaya Kabur dari Rumah
Menurut dia, pada 10 November dulu, para pahlawan sudah mengajarkan kepada semuanya untuk berjuang merebut kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan itu tanpa melihat suku, ras, dan agamanya.
Oleh karena itu, Kota Surabaya dengan budaya “Arek” nya, maka diharapkan akan bisa merebut kemerdekaan Surabaya dari kemiskinan, dari kebodohan, dan pengangguran. Hal itu bisa diwujudkan kalau pemerintah dengan masyarakatnya berjuang bersama-sama.
“Kalau kita berjuang bersama, pasti bisa merebut kemerdekaan itu, jangan berjuang hanya di satu sisi. Jadi sebenarnya, inti acara hari ini adalah kita ingin mengembalikan semangat kepahlawanan di hari kita semuanya. Itulah hikmah dan filosofi acara hari ini,” kata Eri.
Baca Juga: 3 Kontroversi yang Membuat Publik Sangsi soal Penangkapan Ivan Sugianto oleh Polisi
Ia pun berharap semangat kepahlawanan itu bisa terus membara di hati arek-arek Surabaya. Bahkan, ia juga mengajak arek-arek Surabaya untuk menjadikan Surabaya menjadi kota yang baldatun toyyibatun warobbun ghafur.
“Kita harus terus kobarkan semangat kepahlawanan itu di hati arek-arek Suroboyo,” ucapnya.
Baca Juga: Untuk Imbangi Produksi Ikan Tangkap Jatim yang Tinggi, Khofifah: Pasar Pabean Butuh Peningkatan
Demi mengobarkan semangat kepahlawan arek-arek Suroboyo, Pemkot Surabaya menggelar serangkaian acara di Hari Pahlawan tahun ini. Setelah acara Parade Surabaya Juang, lalu momen Hari Pahlawan akan dilanjutkan dengan tabur bunga di Makam Bung Tomo, Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa, Makam Wr. Soeparman, dan Taman Makam Pahlawan Mayjen Sungkono Kota Surabaya.
“Selanjutnya pada tanggal 10 November, kita akan menggelar upacara di halaman Balai Kota Surabaya. Di situ nanti akan ada pertunjukan musikal kolaborasi yang dilanjutkan dengan penampilan drumband juga,” urai Eri.
Kemudian pada malam harinya, Pemkot Surabaya menggelar istighosah bersama Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf atau Habib Syech di Lapangan Monumen Tugu Pahlawan. Surabaya Bersholawat itu untuk berdoa agar semangat pejuang, semangat 10 November dan Hari Pahlawan tetap berada di hati warga Kota Surabaya.
Baca Juga: Otak Penyekapan 12 Perempuan di Sememi Lolos, Penjaga Rumah Ditindak Tipiring
“Sehingga Surabaya ke depan bisa merdeka seluruhnya,” pungkasnya. (ari/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News