JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Seorang pria akan mengalami perubahan bentuk, bahkan berkurang secara fungsi yang disebabkan oleh penyakit peyronie.
Penyakit peyronie sendiri adalah gangguan kesehatan organ reproduksi pada pria khususnya penis yang disebabkan cedera pada bagian alat vital tersebut, saat berhubungan seks atau aktivitas fisik.
BACA JUGA:
- Pj Gubernur Jatim dan Menteri Kesehatan Resmikan Layanan Imunoterapi Kanker di RS Bhayangkara
- Eyebost Perkenalkan Vitamin Mata Eyebost Sebagai Solusi Jitu Jaga Kesehatan Mata
- Waspada Musim Pancaroba, ini Rekomendasi PB IDI agar Tetap Sehat saat Perjalanan Mudik
- Tak Hanya Hilangkan Stres, Profesor Jepang Sebut Hutan Mampu Bunuh Sel Kanker
Hal ini, menyebabkan berbagai ketidaknyamanan, sehingga susah mendapatkan kepuasan secara seksual.
Apabila tidak ditangani, penyakit ini membuat pria akan kehilang kepercayaan diri hingga depresi.
Gejala penyakit peyronie
Penyakit peyronie kemungkinan muncul secara tiba-tiba atau berkembang secara bertahap.
Dilansir dari Mayo Clinic, berikut beberapa gejala yang sering ditemui pada penyakit peyronie.
- Jaringan parut: disebut juga sebagai plak berupa benjolan datar atau jaringan keras. Keberadaan jaringan parut ini dapat dirasakan di bawah kulit penis.
- Penis bengkok atau melengkung: penis pria dapat bengkok ke salah satu sisi, bisa juga melengkung ke atas atau bawah.
- Gangguan ereksi: penyakit peyronie membuat penis susah ereksi atau mempertahankan ereksi (disfungsi ereksi). Beberapa pria mungkin juga merasa kesakitan saat ereksi.
- Memperpendek penis: penis tampak lebih pendek dari ukuran sebelumnya.
- Nyeri penis: bisa muncul kapan pun, bahkan saat pria tidak mengalami ereksi.
- Kelainan penis: ini termasuk penyempitan di area batang penis.
- Nyeri saat berhubungan seksual.