GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, membuka Gresik Health Expo Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Gresik, yang digelar di Iconmall selama dua hari (26-27 November 2022. Kegiatan ini diikuti oleh rumah sakit pemerintah dan swasta di Kota Pudak
Mereka melayani konsultasi layanan tumbuh kembang anak, pemeriksaan dokter spesialis mata, konsultasi ahli gizi, konsultasi dokter spesialis penyakit dalam dan pemeriksaan gula darah acak, konsultasi dan pemeriksaan gigi, serta konsultasi dokter spesialis urologi.
Baca Juga: Hadiri Haul Bungah, Plt Bupati Gresik Ingatkan Agar Tak Ada Perebutan Kekuasaan
Melalui IDI Cabang Gresik bersama dinas kesehatan (Dinkes) setempat, bupati yang akrab dengan sapaan Gus Yani itu berharap agar pelayanan kesehatan bagi masyarakat terus ditingkatkan.
"Kami berharap kepada IDI dan Dinas Kesehatan Gresik, agar terus berupaya meningkatkan pemerataan terhadap pelayananan kesehatan di Kabupaten Gresik," ujarnya.
Ia mengungkapkan, minimnya dokter spesialis khususnya untuk ditugaskan di Kepulauan Bawean masih kurang diminati. Untuk itu, Pemkab Gresik menyiapkan anggaran beasiswa bagi dokter umum yang melanjutkan ke jenjang spesialis gratis sampai lulus spesialisnya dengan syarat mau berada di Bawean.
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
"Progres dan anggaran sudah siap. Tahun 2023 kita launching, dengan tujuan pemerataan kesehatan di kepulauan Bawean yang sampai saat ini membutuhkan dokter spesialis," tuturnya.
Gus Yani mengungkapkan, kekurangan dokter spesialis tidak hanya di Kepulauan Bawean. Secara nasional, beberapa Kabupaten lain di Indonesia mengalami kondisi yang sama, yakni minimnya dokter spesialis.
"Kita harus selangkah lebih cepat. Mudah- mudahan program ini tidak hanya berjalan di tahun 2023 saja, namun berkelanjutan. Sustainablenya, Pada 2024 kita lihat apa kekuranganya. Kita siapkan baik segi anggaran maupun perbupnya," paparnya.
Baca Juga: Di Ponpes Tanbihul Ghofilin, Plt Bupati Gresik Sosialisasikan Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak
Sinergitas dan kolaborasi, tambah bupati, juga dibutuhkan. Sebab, program universal health converage (UHC) terus dilakukan. Oleh karena itu, ia berharap saran dan masukan apa yang menjadi kekurangan dan kesalahan terkait UHC, sehingga bisa dikoordinasikan melalui dinas terkait ataupun langsung kepada kepala daerah.
"Mudah-mudahan melalui kegiatan ini membawa perubahan serta manfaat bagi daerah kita dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat, khususnya masyarakat Kabupaten Gresik," pungkasnya.
Dalam agenda tersebut juga dihadiri Ketua IDI Cabang Gresik dr. Umar Nur Rahman; Kepala Dinkes Gresik, dr. Mukhibatul Khusnah; Ketua Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) Cabang Gresik, Iin Umar; Direktur RS Ibnu Sina dr. Soni, serta jajaran IDI Cabang Gresik. (hud/mar)
Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News