HUKUM JEMUR - Puluhan pelajar saat diamankan di lapangan Mapolresta Mojokerto, siang tadi. (gunadhi/BANGSAONLINE)
MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Polres Mojokerto Kota tak kompromi terhadap aksi konvoi lulusan pelajar SMA/SMK. Siang tadi (18/5) sebanyak 25 pelajar SMA/SMK di Mojokerto terpaksa diamankan saat berkonvoi dengan motor di jalan raya. Selain seragam penuh dengan coretan cat semprot, puluhan pelajar ini mengendarai motor protolan dengan knalpot brong.
Puluhan personel Sat Sabhara diturunkan untuk membubarkan paksa konvoi yang meresahkan warga itu. Hasilnya, belasan motor yang tak memenuhi standart dan berknalpot brong diamankan.
Baca Juga: Konvoi Bawa Sajam, Polres Mojokerto Kota Amankan 17 Pemuda yang Resahkan Warga
"Ada 25 pelajar yang kami amankan saat berkonvoi. Mereka mengendarai motor tidak standar dan berknalpot brong. Konvoi pelajar memang kami larang," kata Kabag Ops Polres Kota Mojokerto, Kompol Kusen Hidayat kepada wartawan, Senin (18/5).
Menurut Kusen, puluhan pelajar ini diamankan saat berkonvoi di beberapa lokasi berbeda. Antara lain di Jalan Raya Mlirip Kecamatan Jetis, dan di kawasan Lespadangan Desa Terusan Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto. Mereka berasal dari SMKN 1 Jetis, SMK Sultan Agung Kemlagi, SMK Nasional Dawar Blandong, SMKN 1 Kota, dan SMKN 1 Kemlagi.
Seorang pelajar perempuan asal SMKN 1 Kemlagi juga turut diamankan. Setelah didata oleh petugas, para pelajar nakal ini dihukum menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Padamu Negeri. Di bawah teriknya matahari, mereka juga dipaksa saling menyemprotkan air hingga baju mereka basah kuyup.
Baca Juga: Melanggar Hukum, Konvoi Pajero Dicegat Polisi di Tuban
"Sanksi ini biar mereka jera. Setelah itu mereka kami pulangkan, untuk motornya biar dilengkapi dulu baru boleh dibawa pulang," tandas Kusen.
Tak hanya dihukum jemur dan menyanyikan lagu kebangsaan dan saling guyur, mereka juga ditelanjangi dada. Yang mengejutkan, saat para pelajar dipaksa membuka bajunya, dua pelajar kedapaan dengan tubuh penuh dengan tato. Tato berbagai motif itu tergambar jelas di punggung dan lengan atas kedua pelajar ini.
''Tato ini sejak saya kelas 3 SMP. Untuk seni saja. Selama ini sekolah tidak tahu karena tertutup seragam," kata RP, salah satu pelajar bertato kelas XI SMK Sultan Agung Kemlagi yang turut diamankan ikut dalam konvoi.
Baca Juga: Meskipun Dilarang, Aksi Corat Coret Kelulusan di Pamekasan Masih Berlangsung
Pelajar jurusan teknik kendaraan ringan (TKR) ini ditangkap polisi bersama empat temannya saat berkonvoi di kawasan Lespadangan. Dia mengaku ikut konvoi perayaan kelulusan lantaran diajak kakak kelasnya. "Tadi ikut konvoi sambil bleyer-bleyer. Pakai motor teman saya," akunya. (gun/rvl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
BANGSAONLINE VIDEO
