Siswa SDN II Kotah Sampang Terpaksa UN di Teras Rumah Warga

Siswa SDN II Kotah Sampang Terpaksa UN di Teras Rumah Warga Suasana UN di Sampang yang dilaksanakan di teras warga. (foto: agus josiandi/metrotvnews

SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Pelaksanan ujian Nasional (UN) di SDN II Kotah Kecamatan Jrengik, Sampang berbeda dengan sekolah lainnya. Karena kondisi gedung yang rusak parah, terpaksa pihak sekolah melaksanakan UN di teras rumah salah seorang warga sebagai alternatif.

Pihak sekolah sebelumnya sudah melaporkan kondisi ini bahwa pelaksanaan UN harus pinjam teras warga. Ironisnya, pihak Dinas Pendidikan ataupun Pihak UPTD Kecamatan Jrengik belum maksimal mencari solusi persoalan siswa yang akan mengikuti ujian akhir sekolah ini.

“Sejak dua bulan lalu kondisi bangunan gedung sekolah rusak parah retak dan ambruk, karena kondisi tanahnya yang mudah bergerak. Sehingga tidak memungkinkan untuk untuk digunakan ujian,” ucap Moh. Slamet staf UPTD Kecamatan Jrengik siang tadi (18/5).

Taufik Hidayat salah seorang guru setempat juga menuturkan hal yang sama. "Siswa terpaksa mengerjakan soal UN diteras rumah warga karena bangunan sekolah ambruk," terang guru SDN Kotah 2, Senin (18/5).

Lebih lanjut Taufik menjelaskan, ada lima bangunan diantaranya ruang kelas. "Ada lima bangunan rusak termasuk ruang kelas VI, kantor, dan perpustakaan. Ini murni karena faktor alam," imbuhnya.

Meskipun mengikuti UN di teras rumah warga, siswa tampak tetap bersemangat mengerjakan soal UN. Mereka penuh konsentrasi mengerjakan soal UN.

Terpisah, Kabid Kurikulum dan Mutu Pendidikan Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang Arif Budiansor, menuturkan pihaknya sudah menyiapkan anggaran untuk renovasi total gedung SDN Kotah 2 di tahun ini.

"Kami berusaha mencarikan solusinya agar siswa tetap belajar dengan baik terkait sekolah longsor tersebut karena pihak sekolah dan Dinas Pendidikan (Disdik) sudah teken MoU dan dipastikan tahun ini bisa dibangun kembali," jelasnya.

Arif menjelaskan, untuk siswa SD/MI se Kabupaten Sampang yang mengikuti UN tahun 2015 sebanyak 17.688 siswa. (hri/rvl)