LUMAJANG, BANGSAONLINE.com - Puluhan Aktivis Anti Korupsi Jawa Timur (Jatim) mengapresiasi kerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), khususnya dalam penanganan rasuah di Jatim, seperti operasi tangkap tangan wakil ketua DPRD terkait suap dana hibah.
Meskipun begitu, para aktivis terus berharap taring KPK tidak hanya tajam di Jatim, mereka juga meminta KPK juga membongkar dugaan korupsi bansos Covid-19 di DKI Jakarta, karena adanya temuan puluhan ton beras membusuk beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Targetkan Suara 72 Persen, JKSN Lumajang Deklarasi Siap Menangkan Khofifah-Emil
Hal tersebut, disampaikan para aktivis dalam aksi menyampaikan aspirasi yang mengatasnamakan Jaringan Masyarakat Anti Korupsi (JAMAK) sambil membentangkan spanduk bertuliskan ‘KPK jangan hanya bidik hibah Provinsi Jawa Timur, Bongkar juga Kasus Korupsi DKI Jakarta’, di Randuagung Kabupaten Lumajang, Minggu (22/1/2023).
"Kami masyarakat Jaringan Masyarakat Anti Korupsi Jawa Timur sangat apresiasi dan mendukung penuh dalam penegakan yang dilakukan KPK, namun KPK juga perlu mengusut secara tuntas dugaan korupsi di daerah lain seperti dugaan korupsi bansos di DKI Jakarta yang jadi perhatian banyak pihak menyusul temuan beras busuk," kata koordinator Aksi, Ridwan.
Ridwan juga menyinggung, soal penyelidikan dugaan korupsi penyelenggaraan Formula E Jakarta yang belum jelas kelanjutannya, padahal menjadi perhatian masyarakat.
Baca Juga: Pembina AJB Dipercaya KPK Beri Ulasan Terkait Integritas Pejabat dan Pelayanan Pemkab Bangkalan
Ia juga berharap, KPK dapat menjawab berbagai keraguan atau bahkan tudingan segelintir kelompok yang membawa dugaan kasus tersebut ke ranah politisasi.
"KPK sudah menunjukkan taringnya dengan penangkapan Gubernur Papua, Lukas Enembe, Kasus Hibah Jawa Timur yang menjerat Wakil Ketua DPRD Provinsi Jatim dan kasus lainnya. Jadi mengapa untuk Formula E Jakarta seolah gamang, jangan terpengaruh pada opini atau tekanan apapun," jelasnya. (ron/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News