SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sampang, saat ini Kabupaten Sampang kekurangan 1.770 guru berstatus PNS. Untuk mengisi kekosongan guru tersebut, terpaksa pihak sekolah merekrut tenaga lepas honorer yang gajinya sangat minim sekitar Rp 150 - 200 ribu per bulan.
Akibat kekurangan guru tersebut, indeks pembangunan manusia (IPM) untuk bidang pendidikan di Sampang tidak bisa ditingkatkan. IPM Sampang masih terendah se Jawa Timur.
Kebutuhan guru PNS itu diantaranya untuk guru SD sebanyak 1.600 orang, SMP 90 guru, sedangkan tingkat SMA/SMK masih dalam proses pendataan.
Kabupaten Sampang sepertinya akan mengalami krisis tenaga pengajar (guru) berstatus PNS berkepanjangan. Langkah Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Sampang yang mengusulkan ratusan formasi tenaga guru kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN RB RI) untuk diangkat Pegawai Negeri Sipil (PNS), belum juga mendapat jawaban.
“Kami sudah berjuang keras untuk mengatasi kekurangan guru yang ada di Sampang. Akan tetapi usaha kami mandek dan tidak bisa berbuat. Kecuali menunggu keputusan dari Kemen PAN RB RI,” kata Kasi Pengadaan Pegawai BKD Sampang ABD. Adzim. Abd. Adzim Selasan (26/5).
Ironisnya, dua kali usulan BKD Sampang terhadap pengangkatan PNS untuk tenaga guru honer (K2) pada bulan Agustus dan November 2014 lalu, juga belum mendapat respon dan belum mendapatkan SK pengangkatan.
“Kami sudah mengusulkan ke Kemen PAN. Cuma sampai saat ini belum ada respon positif, ya kalau kondisinya seperti itu tunggu saja berita selanjutnya seperti apa,” sambungnya. (hri/ns)











