LOMBOK TENGAH, BANGSAONLINE.com – Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur, Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, mengatakan bahwa pengganti Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 harus orang terbaik kedua di Indonesia.
“Sekarang Presiden Jokowi adalah orang terbaik nomor satu di Indonesia, apapun kekurangannya. Karena itu Pak Jokowi harus diganti orang terbaik kedua pada Pilpres 2024 nanti,” tegas Prof Dr Kiai Asep Saifuddin Chalim di depan 135 pengasuh pondok pesantren dan 65 pengurus NU saat jadi nara sumber pada acara bedah buku Kiai Miliarder Tapi Dermawan karya M Mas’ud Adnan, CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE, di Pondok Pesantren Manhalul Maarif, Darek, Lombok Tengah (Loteng) , Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (16/2/2023).
Baca Juga: Khofifah Diskusi dengan Pengusaha Muda Lumajang, Bahas Pengembangan Agrobisnis hingga Pendidikan
Pondok Pesantren Manhalul Maarif Loteng NTB adalah pesantren yang diasuh oleh Tuan Guru Maarif Makmun, Rais Syuriah PCNU Lombok Tengah. Selain para tuan guru dan pengurus NU juga tampak hadir Ketua PW Muslimat NU NTB, Dewi Yani Wahyuti.
Kiai Asep mengaku punya kesimpulan seperti itu setelah mengikuti informasi intensif tiap hari tentang situasi Indonesia, termasuk tentang calon presiden yang muncul ke publik. Kiai Asep juga mengaku telah bertemu para kiai dan tokoh di berbagai provinsi dan kabupaten. Terutama dalam acara bedah buku Kiai Miliarder Tapi Dermawan dan acara lainnya.
Lalu siapa orang nomor dua di Indonesia menurut pandangan Kiai Asep? “Bu Khofifah Indar Parawansa, yang sekarang gubernur Jawa Timur,” tegas putra KH Abdul Chalim, salah seorang ulama pendiri NU.
Baca Juga: Khofifah: Jadikan Natal Sebagai Momentum Menebar Cinta Kasih dan Menguatkan Kemanusiaan
135 ulama dan 65 pengurus NU yang hadir dan duduk secara lesehan itu langsung bertepuk tangan. Kiai Asep yang memiliki 16.000 santri itu lalu membeberkan rekam jejak Khhofifah Indar Parawansa.
“Pengalaman pemerintahan Bu Khofifah sangat lengkap. Bahkan paling lengkap. Beliau pernah menjadi anggota DPR RI termuda dan berprestasi,” tegas Kiai Asep yang pada pilpres 2019 membentuk organisasi Jaringan Kiai Santri Nusantara (JKSN).
Dengan JKSN itu Kiai Asep kampanye di seluruh Indonesia dan luar negeri untuk memenangkan Jokowi-Kiai Ma’ruf Amin tapi biaya uang pribadi.
Baca Juga: Hadiri Pengukuhan Rektor UTM Sebagai Guru Besar, Khofifah Ucapkan Selamat dan Sampaikan Apresiasinya
(Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang juga ketua umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU. Foto: istimewa)
Apa prestasi Khofifah saat jadi DPR RI? “Bu Khofifah berani mengeritik Presiden Soeharto dalam sidang MPR. Bu Khofifah berani mengeritik kecurangan pemilu dan melontarkan reformasi politik,” tegas Kiai Asep yang populer sebagai kiai miliarder tapi dermawan karena tiap hari bersedekah puluhan juta bahkan ratusan juta, tapi selalu menolak bantuan pemerintah untuk pesantren yang diasuhnya.
Baca Juga: Universitas KH Abdul Chalim Mojokerto Undang Said Aqil di Seminar Nasional Tasawuf
Menurut Kiai Asep, Khofifah juga dua kali jadi menteri. Yaitu pada era Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Presiden Jokowi.
“Saat jadi menteri Bu Khofifah menjadi menteri termuda dan terbaik,” kata Kiai Asep. Pada era Preiden Gus Dur Khofifah jadi Menteri Pemberdayaan Perempuan sekaligus Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Sedang pada era Presiden Jokowi, Khhofifah diamanahi sebagai Menteri Sosial. Presiden Jokowi memuji Khofifah sebagai menteri yang selalu bergerak cepat pada setiap terjadi bencana. Bahkan setiap Presiden telepon memberi informasi bahwa di suatu tempat ada bencana, Khofifah menjawab bahwa dia sudah ada di lokasi.
Baca Juga: KH Said Aqil Siradj Hadiri Acara Syukuran Sederhana Kemenangan Gus Barra-Rizal di Pilbup Mojokerto
Lalu bagaimana dengan prestasinya sebagai gubernur Jawa Timur. “Bu Khofifah gubernur terbaik,’ tandas Kiai Asep. “Banyak prestasi Bu Khofifah sebagai gubernur,” tambahnya.
Kiai Asep menunjukkan salah satu contoh prestasi Khofifah. “Bu Khofifah mampu menurunkan angka kemiskinan,” katanya.
Data rilis dari BPS tanggal 16 Januari 2023 menyabutkan bahwa secara year on year (YOY) September 2021 sampai September 2022 kemiskinan Jatim mengalami penurunan 0,1 persen. Pada 2021 tingkat kemiskinan di Jatim 10,59 persen, tapi 2022 turun menjadi 10,49 persen.
Baca Juga: Khofifah: Tahun Baru Jadi Momentum Refleksi, Waspada Cuaca Ekstrem saat Liburan
Bahkan, menurut Kiai Asep, ketokohan dan pengaruh Khofifah diakui dunia internasional. Seperti diberitakan BANGSAONLINE, Ketua umum PP Muslimat NU itu masuk dalam daftar “Enam Perempuan Hebat Masa Kini” versi Her World. Khofifah bersanding dengan para tokoh perempuan internasional yang sudah kondang selama ini.
Diantaranya peraih hadiah Nobel Perdamaian asal Pakistan: Malala Yousafzai dan pemilik Bill Melinda Gates Fondation Amerika Serikat: Melinda Gates.
Selain dua tokoh perempuan dunia itu juga ada dokter sekaligus pendiri kelompok riset bedah di Kenya Afrika Neema Kaseje dan fisikawan top Sabrina Pasterski. Juga Putri Reema selaku Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat.
Baca Juga: Tingkatkan Mutu Pendidikan, Ponpes Amanatul Ummah Ubah Sistem Pembelajaran
Khofifah sendiri dikenal sebagai pejabat negara hard worker (pekerja keras) dan profesional serta berkahlaqul karimah. Hampir semua waktu dan hidupnya untuk mengabdi pada umat dan bangsa. Terutama sejak terpilih sebagai Gubernur Jawa Timur.
Sebelumnya Khofifah juga masuk “Daftar 500 Tokoh Muslim Berpengaruh” di dunia tahun 2022. Daftar tokoh dunia berpengaruh itu diterbitkan dalam bentuk buku.
Buku tersebut dikompilasikan oleh Pusat Pembelajaran Strategis Kerajaan Islam di Amman, Yordania. Khofifah masuk di bidang politik bersama Presiden Iran Ibraim Raisi, Presiden Tanzania Samia Suhulu Hassan, Perdana Menteri Tunisia Najla Bouden Romadhane dan Abdul Ghani Baradar dari Afganistan.
Baca Juga: Khofifah Raih Penghargaan dari Kementerian PPPA di Puncak Peringatan Hari Ibu 2024
Para tuan guru pengasuh Pondok Pesantren peserta bedah buku Kiai Miliarder Tapi Dermawan di Pondok Pessntren Manhalul Maarif Lombok Tenngah NTB, Kamis (16/2/2023). Foto: BANGSAONLINE
Bloomberg, sebuah media Amerika, juga pernah menurunkan tulisan berjudul "World'sBiggest Muslim Country Puts More WomenInto Senior Roles,".
Seperti dikutip berbagai media, dalam artikel itu disebutkan bahwa Khofifah merupakan tokoh berpengaruh dalam pemerintahan di Indonesia. Khofifah juga danggap sebagai simbol kesuksesan perempuan di kancah politik nasional.
“Karena itu Pak Jokowi harus cermat, hati-hati dan obyektif memperhatikan dan memikirkan estafeta kepemimpinan nasional. Insyaallah Bu Khofifah merupakan anak bangsa terbaik sebagai pengganti Pak Jokowi,” kata Kiai Asep yang mengaku beberapa kali ditawari bantuan dana pemerintah untuk pesantren yang diasuhnya, namun selalu ditolak karena alasan untuk mandiri.
"Saya bantu kampanye untuk kemenangan Bu Khohifah sebagai gubernur dan Pak Jokowi sebagai presiden juga tak pernah menerima dana. Saya kampanye dengan uang saya pribadi, meski sampai ke luar negeri," kata Kiai Asep.
Kiai yang selalu mengenakan baju putih bersih itu sangat yakin Khofifah Indar Parawansa akan menang mutlak jika jadi calon presiden.
"Pendukung Bu Khofifah sangat riil dan kongkrit. Ditambah para kiai dan jaringan saya di seluruh Indonesia. Saya akan all out lahir batin, termasuk biaya sendiri," kata Kiai Asep yang juga ketua umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu).
Dalam acara bedah buku itu selain Kiai Asep sebagai pembicara juga M Mas'ud Adnan, penulis buku Kiai Miliarder Tapi Dermawan, dan Muhammad Ghofirin, dosen Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Surabaya. Acara bedah buku itu berlangsung sangat lama, sekiat 4 jam lebih karena banyak sekali pertanyaan yang diajukan peserta yang terdiri dari para tuan guru itu.
Buku yang menceritakan succsess story Kiai Asep itu dibedah di berbagai provinsi dan kabupaten seluruh Indonesia. Terutama di pergurun tinggi, pesantren dan lembaga-lembaga pemerintah. Diantaranya di Kantor Gubernur Kalteng, Dewan Pers Jakarta, Kantor Bupati Aceh Utara, Pesantren Tahfidz Maros Sulawesi Selatan, Pascasarjana Unair, Pesantren Asshodiqiyah Gayamsari Semarang, Jawa Tengah, Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon Jawa Barat dan lainnya.
"Sampai sekarang masih banyak dari berbgai daerah yang antre minta bedah buku," kata Mas'ud Adnan. (MMA)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News