TUBAN, BANGSAONLINE.com - Ketua PCNU Tuban, Kiai Damanhuri, bersama Wakil Bupati Tuban, Riyadi, meresmikan musholla dan Pondok Pesantren Ilham Hubbul Wathon di Jalan Perintis, Kelurahan Sukolilo, Jumat (10/3/20203). Setelah meresmikan musholla, Riyadi berharap agar memberikan manfaat untuk masyarakat Tuban, terutama untuk warga sekitar.
"Alhamdulillah hari ini kami bersama Ketua PCNU Kiai Damanhuri telah meresmikan musholla dan Ponpes Ilham Hubbul Wathon. Semoga dapat memberi manfaat bagi warga sekitar," ujarnya.
Baca Juga: Rektor IIKNU Tuban Pastikan Kesiapan Lulusan Profesi Bidan dan Ners
Hal yang sama juga disampaikan Ketua PCNU Tuban, Kiai Damanhuri. Ia menuturkan, pondok pesantren sebagai tempat yang mengajarkan Islam rahmatan lil alamin, utamanya bisa dijadikan sebagai tempat moderasi beragama.
"Yang pasti selalu bisa mengedepankan tawassuth, tasammuh dan i'tidal," tuturnya.
Sementara itu, Pengasuh Ponpes Ilham Hubbul Wathon, Misbahul Munir, menjelaskan bahwa musholla dan ponpes ini dinamakan ilham hubbul wathon yang berarti inspirasi cinta tanah air.
Baca Juga: Warga Enggan Dievakuasi, Dandim Tuban Siagakan Prajurit TNI Bantu Warga Terdampak Banjir
"Pemberian nama ini sangat penting karena sebagai tempat ibadah sekaligus belajar agama islam. Terlebih, agama islam yang berwawasan kebangsaan, moderat dan modern," ungkapnya.
Menurut dia, di dalam ponpes menerapkan kaidah al Muhafadzoh 'alal qodimis sholih wal akhdu bil jadidil ashlah yang berarti melestarikan hal-hal baik dari masa lalu, dan mengambil hal baru yang lebih baik lagi. Di sisi lain ponpes dan sekaligus tempat ibadah ini menggunakan aliran ahlussunnah wal jama'ah an nahdiliyyah.
"Musholla ini dibagun di atas tanah wakaf Nomor 00004 dengan akta ikrar wakaf Nomor: WT 2/246/2002. Secara resmi beralamat di Jalan Perintis nomor 1 Kelurahan Sukolilo, Tuban atau tepatnya di Manunggal Utara," urai Munir.
Baca Juga: Hakim PN Tuban Vonis Penebang Kayu Jati Milik Perhutani 10 Bulan dan Denda Rp500 Juta
Lebih lanjut, keberadaan ponpes yang dipimpinnya itu dapat menjadi garda penjaga Bangsa Indonesia dalam kerukunan dan kesatuan. Tak hanya itu, pesantren ini nantinya bisa menjadi penggerak ekonomi kerakyatan dengan adanya santri yang bisa menghidupkan perekonomian warga.
"Pesantren ini kedepannya mempersilahkan santri yang tidak memasak sendiri untuk ngekos. Atau bisa membeli makan serta kebutuhan lain di warga sekitar," pungkasnya. (gun/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News