Rehabilitasi Kerusakan Sarana Umum di Bawean Pascabencana Diestimasikan Telan Rp3 Miliar

Rehabilitasi Kerusakan Sarana Umum di Bawean Pascabencana Diestimasikan Telan Rp3 Miliar Ketua DPRD Gresik, Much Abdul Qodir, bersama Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, saat melihat jembatan di Desa Kelompang Gubuk, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean. Foto: Ist

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Ketua DPRD , Much Abdul Qodir, menyatakan bahwa pemerintah daerah setempat tengah menghitung pembiayaan rehabilitasi (perbaikan) sarana umum, dan rumah warga terdampak banjir bandang serta langsor pada 2 kecamatan di Pulau .

Adapun sarana umum yang rusak akibat bencana antara lain, jembatan, sekolah, dan jalan. Untuk perbaikannya, kata Qodir, akan diambilkan dari dana Bantuan Tak Terduga (BTT) APBD tahun 2023.

Baca Juga: Berhasil Terapkan Sistem Merit dalam Manajemen ASN, Pemkab Gresik Raih Penghargaan dari BKN

"Tidak besar yang dibutuhkan. Hasil identifikasi sementara dibutuhkan anggaran sekitar Rp3 miliar untuk rehab atau perbaikan sarana umum dan rumah warga dampak banjir bandang dan longsor," ujarnya kepada BANGSAONLINE.com, Senin (13/3/2023).

Menurut dia, untuk perbaikan sarana umum dan rumah warga yang rusak akan diambilkan dari anggaran BTT tahun ini yang dianggarkan sekitar Rp7 miliar.

"Sejatinya tahun ini anggaran BTT Rp10 miliar. Kemudian, ada pergeseran sehingga tinggal sekitar Rp7 miliar," terangnya.

Baca Juga: Dilanda Banjir Rob, Pemdes Banyutami Minta Dibangunkan Dam

Dikatakan ia bahwa, anggaran Rp3 miliar paling besar diestimasikan digunakan untuk rehabilitasi jembatan yang amblas disapu banjir bandang.

Jembatan itu antara lain, jembatan penghubung di Desa Kelompang Gubuk, Kecamatan Tambak.

"Kebutuhan jembatan yang banyak pembiayaan. Salah satunya, di Desa Kelompang Gubuk, Kecamatan Tambak," tegas Ketua DPC PKB ini.

Baca Juga: Bantu Padamkan Kebakaran Smelter, Presdir Freeport Indonesia Apresiasi Damkar Gresik dan Surabaya

Untuk perbaikan sarana umum yang rusak, kata ia, kalau tak semua diambilkan dari BTT, maka bisa diambilkan dari dana di pos Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Misal jembatan dan jalan. Bisa diambilkan dari pos anggaran di DPUTR.

"BIsa diambilkan dengan cara pergesaran anggaran. Yang penting nomenklaturnya sama," tuturnya.

Untuk memastikan berapa riilnya anggaran yang dibutuhkan untuk rehab pasca bencana, Komisi III yang akan mengundang OPD terkait.

Baca Juga: Harapan Bupati Gresik di Musrenbang CSR 2025

"Komisi III akan panggil OPD untuk hitungan berapa kebutuhan anggarannya," katanya.

Lebih jauh Abdul Qodir menyatakan, rumah yang ambruk untuk rehabnya dibantu pemerintah dengan cara sharing dana dengan pemilik rumah.

"Kalau tak mungkin ada sharing dengan pemilik, karena tak punya uang, maka akan dicover semua oleh pemerintah," terangnya.

Baca Juga: Pembangunan Gedung Labkesmas Tahap I Dinkes Gresik Rampung

Ditambahkan ia, Pemkab juga akan mengajukan permintaan bantuan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Nanti untuk pengajuan BTTnya BPBD yang menelaah baru Pak Bupati yang Acc," pungkasnya. (hud/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Viral! Video Manusia Menikahi Kambing di Gresik, Bupati Mengecam: Jahiliyah!':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO