JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah meminta wisudawan Institut Agama Islam (IAI) Bani Fattah untuk terus mengembangkan ilmu pengetahuan, dan bersiap menghadapi tantangan besar yang terjadi di era revolusi industri saat ini.
Mereka diminta untuk memiliki pemikiran yang terbuka terhadap perubahan, adaptif, dan kreatif, sehingga mampu bersaing dengan lulusan manapun. Gubernur mengungkapkan hal tersebut saat menghadiri wisuda ke-IX IAI Bani Fattah Tahun Akademik 2022-2023 di Tambakberas, Jombang, bersama Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, Rabu (15/3/2023).
Baca Juga: Usai Viral di TikTok Milik Khofifah, Durian Black Thorn Blitar Mulai Dilirik Pasar Luar Negeri
"Jangan membuat batasan-batasan kemampuan, apa yang bisa dilakukan dan tidak bisa dilakukan. Lulusan perguruan tinggi harus mampu bertindak secara kreatif, mampu berkomunikasi dengan baik, dan mampu melakukan kerjasama dan berkolaborasi menghadapi perubahan yang begitu cepat," urai Khofifah.
"Singkatnya, para wisudawan harus bisa menjadi game changer atau agen perubahan saat terjun ke masyarakat. Bukan berarti seorang agen perubahan tidak boleh gagal, namun mindset yang dibangun adalah jangan pernah menyerah mencapai sebuah kesuksesan," imbuhnya.
Baca Juga: Khofifah Diskusi dengan Pengusaha Muda Lumajang, Bahas Pengembangan Agrobisnis hingga Pendidikan
Ia berharap, para wisudawan dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat untuk kepentingan masyarakat dan bangsa. Menurut dia, wisudawan memiliki kompetensi inti keilmuan yang kuat ditunjang dengan soft skill yang kuat maka akan menjadi individu yang berhasil dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
"Poinnya, jangan pernah bosan menuntut ilmu. Ijazah bukan batasan seseorang untuk belajar. Sukses di dunia dan di akhirat itu bekalnya adalah ilmu, semua ada ilmunya, ingin memahami dunia metaverse hari ini juga harus belajar, ingin sukses akhiratnya ya lewat ibadah yang tentu juga ada ilmunya," pungkasnya.
Sementara itu, Wapres menyampaikan orasi ilmiah dalam acara tersebut, dan mengatakan bahwa syarat untuk dapat menjadi Khalifah atau pemimpin di bumi adalah dengan memiliki ilmu, baik duniawi maupun ukhrowi. Mengingat, manusia diberi tanggung jawab untuk memakmurkan bumi.
Baca Juga: 2 Pengedar Sabu di Jombang Diringkus
"Karena itu kita hidup di dunia untuk bisa membangun, hal ini harus mengerti tentang cara mengelola apa yang ada di bumi untuk memakmurkannya," ujarnya. (dev/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News