Sri Mulyani Perlu Bangun Patung Gayus, Angin Prayitno dan Rafael Alun

Sri Mulyani Perlu Bangun Patung Gayus,  Angin Prayitno dan Rafael Alun Dahlan Iskan

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Kebobrokan di Kementerian Keuangan terbongkar secara tidak sengaja. Kasus Gayus, Angin Prayitno dan Rafael Alun terbongkar ke publik akibat hal yang tak terduga.

Tapi kenapa harus bikin tiga patung? Simak tulisan wartawan kondang, Dahlan Iskan, di BANGSAONLINE edisi Kamis, 23 Maret 2023 pagi ini. Selamat membaca:

SRI MULYANI bisa mengakhiri kisruh medsos laporan senilai Rp 349 triliun dengan elegan. Lihatlah caranya. Bisa dijadikan pelajaran bagi siapa saja yang ingin mengakhiri kehebohan di media massa.

mengakhiri heboh itu dengan cara yang tidak asal bantah. Tidak juga ada kesan cuci tangan. Sebagai orang yang begitu sering digebuki medsos di seumur hidupnyi, heboh 349 T sekarang ini bukanlah yang terberat.

Saya mengikuti penjelasan bersama Menko Polhukam Mahfud MD yang juga viral itu. bisa mendudukkan persoalan begitu jelas, tanpa terasa njelimet. Tidak ruwet. Tidak bertele-tele. Terasa ada keterbukaan dan apa adanya.

Pertama, laporan itu ternyata meliputi kurun waktu lebih dari 10 tahun: dari 2009 sampai 2023. Artinya, heboh ini bukan akibat kejadian tahun-tahun terakhir saja. Bahwa kenapa titik tolaknya 2009, bukan 2013, menarik juga dicarikan jawabnya. Pasti bukan lantaran tahun itu baru mulai bekerja. Lembaga itu didirikan di tahun 2002. Untuk memonitor terjadinya kejahatan pencucian uang. Mungkin juga tahun 2009 dipilih karena di tahun itulah kasus Gayus Tambunan muncul.

Kedua, laporan dari yang dia terima pertama ternyata tanpa menyebut angka rupiah. Yakni yang dikirim tanggal 7 Maret 2023. Isinya: 196 surat yang pernah dikirimkan sejak 2009 tersebut.

Ketiga, ketika muncul heboh Rp 349 triliun, belum pernah menerima surat apa pun dari yang terkait angka itu. Pun sampai tanggal 11 Maret 2023, ketika dia tampil di depan pers bersama Mahfud MD.

Dua hari kemudian barulah menerima surat dari , yang memang tertanggal 13 Maret 2023. Di situlah angka Rp 349 triliun muncul.

Begitu menerima surat tersebut langsung bergerak. Dia teliti isinya: apakah semua menyangkut pejabat atau instansi kementerian keuangan seperti yang terkesan di medsos.

Ternyata tidak.

Justru yang Rp 300 triliun sendiri menyangkut 65 transaksi keuangan yang tidak melibatkan orang Kemenkeu. Transaksi itu dilakukan oleh berbagai perusahaan dan perorangan. Lalu yang Rp 74 triliun lagi tertera dalam surat untuk instansi penegak hukum.

Mengingat angka yang begitu fantastis, memerintahkan Bea Cukai untuk melakukan pemeriksaan. Siapa tahu angka tersebut terkait dengan impor dan ekspor. Yang pembayaran bea cukainya tidak beres. Pemeriksaan pun dilakukan bea cukai bersama tim .

Lalu diperoleh satu contoh. Yakni transaksi ekspor dan impor emas batangan dan emas perhiasan. Itu dilakukan 17 entitas bisnis. Ini saja menyangkut Rp 205 triliun.

Lihat juga video 'Kiai Asep Minta Pajak Sembako Ditujukan Masyarakat Kelas Atas':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO