SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Polsek Wonocolo mengamankan 19 anak yang terlibat perang sarung. Kali ini, pemicunya adalah salah seorang pemuda saling ejek di sosial media, hingga 19 remaja tersebut dari Wonocolo dan Rungkut bertemu dan melakukan tawuran.
Belasan anak tersebut, bertemu di belakang Hotel Zoom untuk melakukan perang sarung. Bahkan, ada yang berniat tawuran dengan menggunakan ikat pinggang dan besi.
Baca Juga: Kasus Pencabulan dan Prostitusi Siswi SMP di Surabaya, Diduga Lebih dari Satu Pelaku Terlibat
Ketika hendak akan tawuran, Tim Satpol PP Surabaya, Asuhan Rembulan mengetahui dan langsung melaporkannya ke Polsek Wonocolo.
Kapolsek Wonocolo, Kompol Kompol Bayu Halim Nugroho mengatakan, setelah 19 pemuda itu diamankan langsung diberikan pembinaan rohani. Belasan pemuda itu dipanggilkan ustad untuk seharian melakukan ibadah.
"Jadi kami semacam mengajak untuk kegiatan pesantren kilat," katanya.
Baca Juga: Viral Video Panas Daster Pink Sidoarjo, Polda Jatim Amankan Pemeran Pria
Konsep dari pesantren kilat ini adalah, anak-anak diajak Salat Subuh, lalu diajak mengaji dan mendengarkan tausiah dari ustad. Kemudian, setelah berbuka puasa, mereka diwajibkan mengikuti salat Tarawih.
Identitas anak tersebut pun telah didata, dan orang tua, pihak kelurahan, maupun guru-guru mereka juga dipanggil.
Bayu mengimbau kepada para wali agar selalu mengawasi anak-anaknya, supaya tidak terlibat tawuran.
Baca Juga: Orang Tua Siswi SMP yang Dilaporkan Hilang dan Dijual ke Hidung Belang Protes ke Polisi
"Semua kami libatkan untuk melakukan pengawasan. Harapannya setelah kami beri tindakan ini, tidak ada lagi kejadian seperti ini," pungkasnya. (rus/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News