PONOROGO, BANGSAONLINE.com – Sebanyak 1.586 pelanggar lalu lintas (lalin) terjaring Operasi Patuh Semeru 2015 yang digelar Satlantas Polres Ponorogo. Ribuan pelanggar lalin itu terjaring operasi yang digelar selama satu pekan.
Kasat Lantas Polres Ponorogo AKP David Triyo Prasojo menyatakan, Operasi Patuh Semeru 2015 lebih mengedepankan represif yaitu penegakan hukum, dengan porsi penindakan lebih banyak dibanding porsi pembinaan dan penyadaran.
Baca Juga: Moge Bodong Terjaring Razia, Pengendara Catut Wakasatlantas Polrestabes Surabaya
“Untuk porsi preentif dan preventif 10%. Sedangkan 80% merupakan penegakan hukum dengan tindakan penilangan. Selama tujuh hari total sudah 1.586 yang melakukan pelanggaran,” jelasnya, kemarin (4/6).
David menambahkan, operasi ini dalam rangka membangun opini dan kepercayaan masyarakat terhadap Polri. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam rangka mewujudkan keamanan, keselamatan ketertiban dan kelancaran lalu-lintas serta dalam upaya cipta kondisi jelang bulan suci Ramadan maupun Idul Fitri tahun 2015.
Sedangkan sasaran operasi, di antaranya pengendara yang melanggar marka jalan, rambu lalu lintas dan pengendara tidak memiliki SIM. Selain itu, tentunya juga menindak pengendara kendaraan bermotor yang tidak melengkapi surat-surat kendaraan dan kelengkapan berkendara yang tidak sesuai.
Baca Juga: Puluhan Kendaraan di Lamongan Terjaring Operasi Patuh Semeru 2015
“Bagi pengendara yang melanggar langsung kita berikan surat penindakan dan penilangan (tilang di tempat). Bahkan beberapa kendaraan terpaksa kami sita, karena tidak dilengkapi surat-surat," tegasnya berharap operasi menjadikan masyarakat lebih tertib dan patuh dalam berlalu lintas. (pri/po-1/sta)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News