TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Bupati Trenggalek, Moch. Nur Arifin, mengatakan kerusakan jalan di wilayahnya tak beda jauh dengan kerusakan jalan di beberapa kota atau kabupaten lain di Indonesia.
Mengutip pernyataan resmi dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), ia menyampaikan kondisi mantap jalan di kabupaten kota di seluruh Indonesia mencapai 46 persen hingga 57 persen.
Baca Juga: Ketua DPRD Trenggalek Sebut RAPBD 2025 Disahkan Jadi Perda
"Artinya separuh memang dalam kondisi rusak, sedang maupun berat. Nah kondisi ini gak berbeda dengan kondisi di Trenggalek," ujarnya saat meninjau kerusakan jalan sirip di Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kampak, Rabu (10/5/2023).
Ia menambahkan, penyebab banyaknya kerusakan jalan di Trenggalek saat ini, karena dalam tiga tahun ke belakang terjadi refocusing anggaran akibat pandemi covid 19 yang lalu."Kita gak pernah belanja infrastruktur selama tiga tahun," terangnya.
Begitu covid selesai kata dia menjelang masa transisi Pemkab Trenggalek memberanikan diri meminjam dana PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) untuk membangun infrastruktur. Dana pinjaman dari PEN saat itu total mencapai 250 miliar.
Baca Juga: Ketua DPRD Trenggalek Sebut Anggaran Pembangunan Jalan 2025 Bertambah dari 80 Jadi 90 Miliar
"Itupun untuk jalan sudah kita gelontorkan 100 milyar, yang sisanya 150 milyar itu untuk rumah sakit," urainya.
Adapun pembangunan jalan yang dibiayai dari dana PEN diantaranya jalan lingkar Pule Kecamatan Pule, Trenggalek. Meski demikian dari total 100 persen yang seharusnya dibangun di jalan lingkar Pule namun saat itu hanya mampu membangun separuhnya.
"Untuk tahun ini beberapa paket (pembangunan jalan) sudah masuk lelang dan jalan yang kita lalui ini, ini sebenarnya sudah diusulkan di Musrenbang tahun 2019," ungkapnya.
Baca Juga: Komisi III DPRD Trenggalek Bersama Dinas PKPLH dan PUPR Bahas RKA 2025
Tahun 2024 nanti sebutnya Pemkab Trenggalek melalui Dinas PUPR Bidang Bina Marga telah menganggarkan pembangunan jalan senilai 73 miliar, anggaran tersebut dinilai oleh Arifin masih terbilang kurang.
Lebih lanjut Arifin menyampaikan saat ini Dinas PUPR Trenggalek diminta oleh Kementrian PUPR untuk melakukan presentasi. Dari hasil presentasi tersebut kemungkinan besar Kementrian PUPR akan memberikan anggaran untuk pembangunan infrastruktur di Trenggalek.
Arifin menerangkan saat ini Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik sudah ditiadakan oleh pemerintah pusat dan diganti dengan dana Instruksi Presiden atau disingkat Inpres.
Baca Juga: Pjs Bupati Trenggalek Tinjau Gudang Bulog
"Jadi yang sudah direncanakan akan dibangun dibiayai dari dana DAK fisik ternyata dananya tidak turun, makanya kita usulkan kembali lewat mekanisme Inpres," urainya.
Arifin kemudian mengatakan dari ratusan miliar anggaran yang diusulkan oleh Pemkab Trenggalek ke pemerintah pusat untuk pembangunan infrastruktur, hanya sekitar 86 miliar yang turun ke Trenggalek nantinya.
Jika ditotal kata Arifin di tahun 2024 nanti anggaran yang dimiliki oleh Pemkab Trenggalek untuk pembangunan infrastruktur terdiri dari 73 miliar dari Dinas PUPR, 86 Miliar dari dana Inpres dan jika disetujui juga kemungkinan Trenggalek mendapatkan dana dari Ekspose PU namun tidak diketahui dengan pasti berapa anggaran dari Ekspose PU tersebut.
Baca Juga: Pemkab Trenggalek Raih Predikat III Pelaporan Aksi HAM 2023
"Tapi dana segitu hanya bisa menambah kemantapan sekitar 20 persen dari seluruh ruas jalan di kabupaten, karena kita itu punya kurang lebih sekitar 900 kilometer jalan di Kabupaten," jelasnya.(man/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News