SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mendorong perusahaan-perusahaan di Kota Delta untuk bekerja sama dengan sekolah menengah kejuruan (SMK). Hal ini salah satu upaya pemkab untuk menurunkan angka pengangguran.
Langkah tersebut diantaranya dilakukan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sidoarjo di SMK Krian 1, Senin (15/5/2023), dengan menggelar Job Matching 2023. Kegiatan ini diikuti belasan perusahaan yang membuka ratusan lowongan kerja.
Baca Juga: NasDem Sidoarjo Salurkan 4.369 Beasiswa PIP Jalur Aspirasi
Menurut Bupati Muhdlor, SMK punya sumbangsih besar terhadap negara. Sekolah kejuruan mencetak lulusan handal yang siap bersaing di dunia kerja.
"Job Matching ini bertujuan untuk mempertemukan pelaku usaha dan para pencari kerja. Perusahaan dapat menemukan calon pekerja sesuai kualifikasi yang mereka terapkan dan pencari kerja dapat menemukan posisi yang sesuai dengan keahliannya," ucap Gus Muhdlor, panggilan akrab Ahmad Muhdlor.
Ia menyebut, Sidoarjo pernah mengalami ledakan angka pengangguran. Dimana tingginya angka pengangguran saat itu karena pandemi Covid-19. Sejak intervensi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo dengan gencar membuka Job Matching di SMK-SMK serta Bursa Kerja Khusus (BKK) membawa pengaruh baik dengan berkurangnya angka pengangguran.
Baca Juga: Taman Tara Pagerwojo Rampung Dibangun, DLHK Sidoarjo: Jadi Tempat Bermain yang Nyaman
Data 2021 jumlah pengangguran Sidoarjo sebanyak 10,87 persen. Hal ini karena dampak pandemi Covid.
Langkah yang dilakukan Pemkab Sidoarjo dengan terobosan melalui Bursa Kerja khusus (BKK). Hasilnya di 2022 angka pengangguran turun menjadi 8,80 persen.
"Dari data tersebut langkah-langkah kerjasama antara sekolah SMK dengan perusahaan terus kita dorong untuk menekan angka pengangguran di kota Delta ini," tandas Gus Muhdlor.
Baca Juga: Predator Anak Ditangkap di Sidoarjo
Putra KH Agoes Ali Masyhuri itu juga berpesan agar sekolah menengah kejuruan terus meningkatkan kompetensinya sesuai dengan kebutuhan perkembangan industri.
"Untuk bisa masuk dalam persaingan dibutuhkan keterampilan yang mumpuni. Untuk itu kita harus siapkan dan prioritaskan peningkatan kompetensi anak didik kita," pungkas alumni SMAN 4 Sidoarjo ini.
Sementara itu Ainun Amalia selaku Kepala Disnaker Sidoarjo, menjelaskan, Job Matching ini merupakan bentuk fasilitasi kepada lulusan SMK. Menurutnya tiap tahun tamatan SMK banyak. Contohnya SMK Krian 1 yang setiap tahunnya meluluskan 600 siswa belum termasuk sekolah lainnya.
Baca Juga: Penasihat Hukum Terdakwa Kasus Pemotongan Insentif ASN BPPD Sidoarjo Minta APH Proses Pihak Terkait
Hal itu yang menggerakan Disnaker menggelar Job Matching di SMK untuk menjembatani perusahaan dengan calon tenaga kerja dari alumni SMK.
"Tiap tahun angka pengangguran berpotensi bertambah. Maka dengan Job Matching akan membantu SMK mendapatkan peluang bisa bekerja langsung setelah lulus sekolah," ujar Ainun.
Sementara itu, Kepala SMK Krian 1 Dhini Mekarsari menyebutkan terdapat sekitar lima belas perusahaan yang bekerja sama dengan SMK Krian 1.
Baca Juga: Begini Pembelaan Gus Muhdlor dalam Sidang Korupsi Insentif ASN BPPD Sidoarjo
“Saat ini ada 58 lowongan pekerjaan yang membutuhkan 448 tenaga kerja, untuk itu kesempatan yang baik ini tidak boleh terlewatkan. Kami akan menggeber kemampuan anak didik kami, yang selanjutnya mempunyai daya saing tinggi," pungkasnya. (sta/git)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News