PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Perairan laut di Desa Karanganyar, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, dipadati ribuan masyarakat lokal dan daerah tetangga pada Senin (22/5/2023). Mereka datang ke acara 'Petik Laut' yang digelar masyarakat dan Pemerintah Desa Karanganyar.
Menariknya, tradisi leluhur larung jitek ke tengah laut atau yang biasa disebut kapal mini itu sebelumnya telah dihiasi pernak-pernik kapal lengkap dengan isi didalamnya 1.000 macam sesembahan larung sesajen seperti kepala sapi, ayam, segala macam bumbur dapur lengkap, buah-buahan lengkap dan pakaian pria dan wanita lengkap, emas, kain kafan, dan segala macam kue.
Baca Juga: Banjir Dukungan! Khofifah Dirubungi Ribuan Pekerja SKT Sampoerna Plant Kraksaan
Acara petik laut yang identik dengan ritual selamatan desa ini rutin diadakan setiap tahun, tepatnya pada di antara Bulan Mei-nya. Hal ini sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat Desa Karanganyar kepada Allah SWT atas segala kelimpahan rejeki dan rasa aman.
Untuk menambah semarak suasana, Pemerintah Desa Karanganyar juga mengadakan lomba perahu hias, lomba tarik tambang, pukul kendi, lari karung dan arak-arakan jitek dari Pantai Karanganom ke Balai Desa bersama Kades setempat.
Baca Juga: PLN Nusantara Power UP Paiton Luncurkan Program Petani Aren
Semua ini adalah dalam rangka meningkatkan solidaritas masyarakat dan kelestarian lingkungan sebagai penunjang desa wisata yang saat ini digagas Pemerintah Desa Karanganyar sekaligus mengenalkan Pantai Karanganyar yang cukup elok dan eksotis panoramanya.
“Petik Laut merupakan budaya peninggalan nenek moyang kami dan akan terus kami pertahankan, karena ada nilai-nilai luhur yang terkandung yakni kerukunan dan keguyuban masyarakat. Sebab semua bersatu padu menyiapkan segala sesuatunya,” kata Kepala Desa Karanganyar, Mahfud.
Tidak hanya ramai oleh aktivitas warga masyarakat Desa Karanganyar, setiap tahun kegiatan petik laut juga kerap menarik kehadiran masyarakat dari luar Desa Karanganyar untuk menimati suasana atau menyaksikan secara langsung prosesi ritual petik laut ini.
Baca Juga: Belasan Wartawan Datangi Kantor DPRD Kota Probolinggo, Ada Apa?
Umar Riyanto, Panitia Petik Laut Karanganyar mengatakan agenda petik laut digelar selama seminggu berturut-turut. Tidak hanya larung sesajen, pihaknya juga menggelar acara sholawatan bersama Majelis Sholawat Subhanul Muslimin, Konser Religi Gambus dan doa bersama Ulama', kiai dan tokoh agama Desa Karanganyar.
"Sebelum larung sesajen, kami juga gelar doa bersama bersama Habib Muhammad Ba'ali, Kiai Al-Fayad, Ra Faiz, Ra Fahmi dan sejumlah kiai di Ponpes Nurul Jadid," ujarnya kepada awak media.
Ia juga mengaku, petik laut ini juga telah menampilkan sebanyak 35 kapal nelayan sekitar yang telah dihias menarik dan bagus dipandang mata. Kapal-kapal itu berjejer disepanjang pantai yang juga ikut dilombakan.
Baca Juga: Satreskrim Polres Probolinggo Kota Ringkus Pencuri dan 2 Penadah
"Hadiahpun bertaburan disetiap kegiatan yang kami gelar. Mulai dari lomba kapal hias dengan nilai hadiahnya sekitar 10 juta dan hadiah door price lainnya. Petik laut ditahun ini terbilang sukses dan meriah. Ini juga untuk mengenalkan wisata pantai dan desa wisata Karanganyar yang dicetuskan Pak Kades," paparnya.
“Tradisi petik laut leluhur kami adalah dengan melarung sesaji berupa hasil laut, hasil bumi, hasil ternak dan kepala sapi ke tengah samudra tepatnya di kawasan karang ditengah laut yang sering disebut bank ikan itu. Karang yang merupakan warisan leluhur ini akan terus kami jaga kelestariannya secara turun-temurun. Ini juga merupakan kaidah sedekah laut,” pungkasnya. (ndi/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News