Virus Varicella-Zoster, Penyebab Cacar Air? Gejala, Risiko dan Pengobatannya

Virus Varicella-Zoster, Penyebab Cacar Air? Gejala, Risiko dan Pengobatannya Ilustrasi.

SEMARANG, BANGSAONLINE.com - Cacar air, juga dikenal sebagai varicella, adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus varicella-zoster.

Biasanya, penyakit ini lebih umum terjadi pada anak-anak, tetapi dapat mempengaruhi individu dari segala usia. Cacar air ditandai oleh ruam berupa bintik-bintik merah yang gatal dan berisi cairan.

Baca Juga: Bisa Buat Sendiri di Rumah, Berikut 10 Masker Alami agar Tetap Glowing

Gejala -air" rel="tag"> air meliputi:

1. Ruam : Ruam biasanya dimulai sebagai bintik merah kecil yang kemudian berubah menjadi gelembung-gelembung berisi cairan. Ruam ini muncul di seluruh tubuh, termasuk kepala, wajah, tubuh, dan ekstremitas.

2. Gatal-gatal: Ruam -air" rel="tag"> air dapat sangat gatal dan mengganggu.

Baca Juga: Memilih Sabun Batang atau Cair, Mana yang Lebih Sehat? Ini Faktanya

3. Demam: Banyak penderita -air" rel="tag"> air mengalami demam sebelum munculnya ruam atau pada tahap awal ruam.

4. Malaise: Beberapa orang dapat merasa lelah, lesu, atau tidak nyaman secara umum.

Penyebab -air" rel="tag"> air adalah infeksi oleh virus varicella-zoster. Penularan virus ini, terjadi melalui kontak langsung dengan cairan dari gelembung -air" rel="tag"> air atau melalui percikan udara saat penderita bersin atau batuk.

Baca Juga: Tips Mendidik Anak di Era Modern dengan Keseimbangan Antara Teknologi dan Nilai Tradisi

Penularan juga dapat terjadi melalui kontak dengan benda-benda yang terkontaminasi virus.

Faktor risiko -air" rel="tag"> air meliputi:

1. Belum pernah terkena -air" rel="tag"> air sebelumnya atau belum divaksinasi.

Baca Juga: 10 Aplikasi Edukatif Terbaik untuk Membantu Anak Belajar

2. Kontak dekat dengan individu yang terinfeksi -air" rel="tag"> air.

3. Berada dalam kelompok usia yang rentan, seperti anak-anak di bawah 12 tahun.

Komplikasi yang dapat terjadi pada -air" rel="tag"> air antara lain:

Baca Juga: Mengenal Perkembangan Terkini Teknologi Pendidikan untuk Anak-anak

1. Infeksi sekunder: Goresan atau penggarukan ruam dapat menyebabkan infeksi bakteri pada .

2. Pneumonia: Jarang terjadi, tetapi -air" rel="tag"> air dapat menyebabkan infeksi paru-paru yang serius.

3. Ensefalitis: Peradangan pada otak yang jarang terjadi akibat infeksi virus.

Baca Juga: 7 Dampak Buruk yang Wajib Orang Tua Ketahui dari Perencanaan Liburan

Diagnosis -air" rel="tag"> air biasanya dilakukan berdasarkan gejala klinis dan riwayat penyakit. Tes laboratorium jarang diperlukan, kecuali pada kasus yang tidak jelas atau jika diperlukan untuk tujuan pemantauan.

Pengobatan -air" rel="tag"> air biasanya bersifat suportif, dengan fokus pada meredakan gejala. Langkah-langkah pengobatan meliputi:

1. Meredakan gatal: Menggunakan krim antipruritus atau mengompres ruam dengan air hangat.

Baca Juga: Pasangan Muda Wajib Tahu, Cara Mendidik Anak Pertama

2. Menghindari infeksi sekunder: Merawat luka, menjaga kebersihan, dan menghindari menggaruk ruam.

3. Meredakan demam: Menggunakan obat penurun demam yang direkomendasikan oleh dokter.

Penting untuk mencari nasihat medis jika gejala semakin buruk, terjadi demam tinggi, muncul ruam di sekitar mata, atau ada tanda-tanda infeksi yang berkembang pada ruam. Untuk mencegah -air" rel="tag"> air, vaksinasi adalah langkah yang sangat efektif, dan vaksinasi rutin dianjurkan untuk anak-anak. (rif)

Baca Juga: Cara Jitu Ketahui Anak Berbohong

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO