SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sehari sebelum puasa Asyura dilakukan, umat Islam dapat berpuasa Tasua sehari sebelumnya, yakni pada 9 Muharram. Umat Islam yang melaksanakan puasa Asyura pada 10 Muharram berpedoman pada dalil pelaksanaan puasa yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.
"Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra: Sungguh Rasulullah SAW bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat" (HR. Muslim).
Baca Juga: Resep Bubur Kacang Hijau Ketan Hitam Gurih dan Praktis
Ustadz Alhafiz Kurniawan dari Lembaga Bahtsul Masail PBNU menjelaskan bahwa menurut kitab "Al-umm) karya Imam Syafii, berpuasa Asyura tanpa melakukan puasa yang lain sebelumnya, tetap diperbolehkan.
Ustadz Alhafiz juga menjelaskan bagi Mazhab Syafi'i, Puasa Asyura saja tanpa diiringi puasa sehari sebelum dan sesudahnya, tidak masalah.
Puasa Asyura sudah dilakukan sejak zaman pra-Islam yang dilakukan oleh Yahudi, yakni berpuasa pada tanggal 10 Muharram.
Baca Juga: 5 Makanan yang Bisa Menurunkan Gula Darah dengan Cepat
Sedangkan sunnah puasa sehari sebelumnya, yaitu pada 9 Muharram disebut puasa Tasua yang dianjurkan dalam agama Islam sebagai pembeda dengan Yahudi pra-Islam.
Penjelasan tersebut bukan berarti menyamakan muslim yang mengamalkan hanya puasa Asyura sama dengan kaum Yahudi. Anjuran berpuasa sehari sebelum dan sesudah Asyura bersifat penyempurnaan saja terhadap Asyura.
Adapun hadits tentang puasa Asyura dan Tasua di bulan Muharram yaitu:
Baca Juga: Resep Semur Tahu Telur Puyuh, Makanan Berkuah yang Menghangatkan Tubuh
"Jika engkau ingin berpuasa setelah Ramadan, maka berpuasalah pada bulan Muharram. Sesungguhnya bulan tersebut adalah bulan Allah dan pada bulan itu terdapat satu hari di mana ketika suatu kaum bertaubat Allah juga menerima taubat kaum yang lain" (HR. Tirmidzi).
(ans)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News