Kota Terkumuh Bangkit Berkat Demokrasi, Pemimpin Indonesia Harus Baca Tulisan Ini

Kota Terkumuh Bangkit Berkat Demokrasi, Pemimpin Indonesia Harus Baca Tulisan Ini Salah satu sudut Kota Dharavi. Sangat kumuh dan ruwet. Foto: Shutterstock/Tom Young Wildlife/Kompas

MUMBAI, BANGSAONLINE.com Para pemimpin pemerintahan – mulai presiden, kepala daerah, menteri, hinggga camat dan kepala desa, bahkan RT/RW - harus baca tulisan wartawan kaya pengalaman Dahlan Iskan.

Tulisan tetang apa? Tentang , yang terletak di kota metropolis Mumbai . Kenapa? Karena ada pelajaran dari kota , terutama dalam proses pengambilan kebijakan dan keputusannya. Dengan demikian tak otoriter dan mengabaikan suara rakyat yang telah memberikan suara pada pemilihan umum.

Baca Juga: Aneh, Baca Syahadat 9 Kali Sehari Semalam, Dahlan Iskan Masih Dituding Murtad

Sepenting apakah? Silakan saja baca tulisan tokoh pers yang juga mantan menteri BUMN itu di BANGSAONLINE.com di bawah ini:

PENGANTAR REDAKSI BANGSAONLINE

BAGI yang suka , inilah hiburan nyata: mengubah kota kumuh tidak harus lewat tangan besi.

Baca Juga: Pemilu Dungu, Pengusaha Wait and See, Ekonomi Tak Menentu

Anda sudah kenal kota kumuh ini: . Kota terkumuh di dunia. Yang jadi lokasi shooting film Slumdog Millionaire. Yang membuat petinju Mike Tyson ngotot ke situ.

Pekan lalu negara bagian Maharashtra membuat keputusan: Adani sebagai pemenang tender pembenahan kota kumuh .

Satu provinsi di negara ternyata juga bisa bikin keputusan sangat besar. Tanpa mengabaikan .

Baca Juga: Demi Demokrasi Sehat, Partai Non-Parlemen Tolak Pilbup Pasuruan hanya Diikuti Satu Pasangan

Demokrasi itu memang ruwet, amburadul dan mahal. Tapi dengan , Korea Selatan bisa maju. Alasan bagi yang tidak suka : Korsel itu beda. Korsel berubah ke setelah level masyarakatnya masuk kelas menengah.

Kini bergerak sangat maju. Padahal sudah ber sejak merdeka di tahun 1947. Sejak masih sangat miskin. Memang, kini pun belum menjadi negara maju. Tapi sudah terlihat segera ke sana.

Di awal, gerak majunya memang terasa lambat. Tapi bergerak. Bahkan gerak itu belakangan terasa kian cepat.

Baca Juga: Evaluasi Jokowi Jelang Lengser: Judi Online, Pornografi, Narkoba, Demokrasi, dan Hukum

Kalau kota kumuh berhasil jadi kota modern jangan lupakan para pejabat di sana. Sabar tapi gigih. Gigih tapi sabar. Semua proses dijalankan dengan telaten. Mereka lalui keruwetan yang terlalu ruwet itu.

Program pembenahan kota kumuh sudah dicanangkan sejak 1997. Tender dilakukan. Dibatalkan. Dilakukan lagi. Dibatalkan lagi.

Pemerintahan negara bagian Maharashtra silih berganti. Dengan cepat. Tidak ada partai yang pernah menang pemilu lebih 50 persen. Partai terlalu banyak. Hidup mati silih berganti. Termasuk partai lokal.

Baca Juga: Tiongkok Banjir Mobil Listrik

Setiap pemerintahan negara bagian selalu berbentuk pemerintahan koalisi. Lalu koalisinya pecah. Pemerintahannya pun bubar. Bentuk koalisi baru. Bubar lagi. Begitu melulu. Dari pemilu ke pemilu. Seperti pilu.

Tapi tidak.

Kota pun kian padat. Kian kumuh. Saat ini penduduknya sekitar 800.000 orang. Sebagian besar tanpa air dan listrik. Air didapat dari kereta dorong. Atau dari selang yang silang-menyilang.

Baca Juga: Luhut Usir Pengeritik Pemerintah dari Indonesia, Waketum MUI: Luhut yang Harus Diusir

Listrik dari kabel berwarna hitam dan berstatus gelap. Saya terhibur ketika ke . Kala itu. Waktu berangkat, saya berwajah muram: pencurian listrik di PLN, di suatu daerah, bisa 12 persen. Di , di satu daerah, 47 persen.

Waktu itu saya juga heran. Bagaimana bisa, di kota Jakarta, pelanggan listrik 900 watt, punya dua AC di rumahnya. Sampai di saya terhibur: lebih parah lagi.

berubah. Perubahan terbesar akan terlihat di ini. Kota kumuh ibarat nila di tengah susu. Nilanya: . Susunya: Mumbai.

Baca Juga: Hati Rakyat Sulit Dibeli, Partai Penguasa Gagal Menang

memang berada di tengah kota metropolitan Mumbai yang kian modern. Di sekitar sudah tumbuh gedung-gedung pencakar langit. Mumbai kian jadi metropolitan.

Sekitar 40 tahun lalu hanya sebagai kelengkapan Mumbai. Tidak terlalu timpang. Tapi keberadaan di tengah Mumbai sekarang dianggap merusak keindahan susu Mumbai.

Baca Juga: Demokrasi dalam Bahaya, Hasil Pemilu Ditolak, Jika Tak Jujur Alias Curang

Kota di . Foto: Disway

Tahun 2019 terpilihlah Uddhav Balsaheb Thackeray. Ia jadi ketua menteri Maharashtra. Semacam gubernur. Partainya partai lokal: Śhiv Sēnā. Ia hanya mendapat 17 kursi dari 288 kursi di DPRD Maharashtra. Hanya 5 persen. Tapi ia bisa membentuk pemerintahan. Saat itulah tender revitalisasi dibuka lagi. Tender Internasional.

Di seleksi tahap akhir terpilih dua perusahaan. Satu dari Dubai. Satu lagi grup Adani dari sendiri. Perusahaan Singapore, yang dulu pernah ikut tender, tidak tertarik lagi.

Dari dua itu Adani yang dimenangkan. Salah satu syarat tender adalah: setelah digusur nanti penduduk harus mendapat rumah baru. Apartemen. Paling tidak 100 m2. Itu bisa untuk tiga kamar. Bandingkan dengan luas rumah sederhana (RS) di Indonesia yang hanya 45 m2 dan RSS yang 27 m2.

Di sinilah proses penting. Developer tidak bisa menekan rakyat. Padahal rumah mereka saat ini tidak bisa disebut rumah. Banyak yang bentuknya mirip kotak kardus.

Tapi 800.000 penduduk itu adalah sumber suara di pemilu. Mereka punya nilai tawar di setiap pemungutan suara.

Maka developer harus menyediakan rumah bagi 70.000 rumah tangga di .

Saking kumuhnya, sampai jadi obyek wisata tersendiri: wisata kumuh. Wisatawan harus dalam satu grup 5 orang, tidak boleh sendirian. Anak di bawah 5 tahun tidak boleh diajak. Tidak boleh pakai sepatu atau sandal mahal; akan lebih banyak jalan kaki, termasuk lewat lorong yang basah. Pakai sepatu kets dianjurkan.

Orang tua juga tidak boleh ikut; kursi roda tidak akan bisa berfungsi. Satu lagi: yang punya sakit jantung juga dilarang ikut. Ambulans sulit menjangkau mereka yang jantungnya mendadak bermasalah.

Begitulah pengumuman itu saya baca. Di media di Mumbai. Pemasangnya: biro perjalanan khusus wisata kumuh .

Yang membuat Adani tertarik ikut tender adalah: kawasan ini luasnya 259 hektare. Ia memang harus menyediakan rumah gratis sebanyak 70.000 x 100m2, tapi ia mendapat tanah selebihnya. Tentu, membatasi Adani: seluruh pembangunan kawasan itu harus sesuai dengan proposal tender.

Begitu menang tender, harga saham perusahaan Grup Adani langsung naik 5 persen. Adani yang tahun lalu babak belur dikerjai spekulan pasar modal Amerika ternyata bangkit lagi. Cepat sekali.

Saya masih belum tahu bagaimana cara membuat industri kecil di tetap hidup di metropolitan nanti. Di dalam kekumuhan itu kini telah berkembang industri kulit yang terkenal: tas, sepatu, jaket, ikat pinggang dan dompet. Saya pernah punya satu: entah di mana. (Dahlan Iskan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO